SMK Mutu Buka Kelas Industri Yamaha

SMK Mutu Buka Kelas Industri YamahaKEPANJEN – SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi Kabupaten Malang terus memantapkan diri sebagai SMK Rujukan. Salah satunya dengan mempberbanyak kelas industri bekerja sama dengan kalangan industri.

Kali ini, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi menyelenggarakan kelas industri Yamaha untuk program keahlian Teknik Kendaraan Sepeda Motor. Pembukaan dan MoU Kerjasama Kelas Industri Yamaha ini dilangsungkan di lantai 2 Gedung Titanium Building SMK Muhammadiyah 7, Selasa (8/9) siang.

Selain pihak PT Yamaha Indonesia dan PT Sura Timur Sakti Jatim, launching ini juga dihadiri perwakilan 11 SMK lain se Jawa Timur yang kebetulan bekerja sama dengan PT Yamaha. Diantaranya, dari SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang dan SMKN 1 Kepanje, dan SMKN 2 Pasuruan. Hadir pula dalam peresmian ini Guru Besar ITS Prof Imam Robandi.

Dengan resmi dibuka, Kelas industri Yamaha di SMK Mutu ini adalah kelas industri yang ke-20 yang sudah diselenggarakan PT Yamah Indonesia Motor Manufacturing se Indonesia. Dalam kesempatan ini, pihak PT Yamaha juga meresmikan Bengkel Kelas Yamaha dan menyerahkan bantuan lima unit engine Yamaha.

Kepala SMK Muhammadiyah 7 M Pahri MM mengungkapkan, rencananya kelas industri dibuka tahun ini untuk satu rombongan belajar. dibukanya Kelas Yamaha ini cukup melegakan, mengingat pihaknya telah beberapa tahun sudah merintis dan mempersiapkan semua aspek yang dipersyaratkan untuk membuka kelas industri ini.

Pihak Yamaha yang diwakili Syaiful Hadi megungkapkan, Yamaha memang memberlakukan screening ketat terhadap diselenggarakannya kelas industri Yamaha. Menurutnya, ada sejumlah tahapan screening yang harus dilalui untuk kemudian bisa menentukan SMK layak membuka kelas industri Yamaha.

“Banyak sekali usulan pembukaan kelas Industri Yamaha yang masuk. Namun, tidak semua kami loloskan, karena screeningnya memang ketat. Kami harus memastikan kompetensi pendidik, sarpras, hingga aspek manajerial sekolah yang bersangkutan,” ungkap Syaiful.
Dengan mekanisme screening ketat untuk kelas industri ini, pihak Yamaha pun memberlakukan tingkatan kelas C, B, A, sebelum bisa membuka kelas industri. Tiap tingkatan, harus memenuhi standar operasional masing-masing.

“Paling rendah adalah level C. SMK Kelas Industri sudah menjamin pembelajaran dan kompetensi sesuai standar penguasaan mekanik perusahaan. Hingga, kompetensi paling tinggi adalah pemberian kompetensi tambahan selama empat bulan dalam diklat Yamaha Engineering School,” beber pria berkaca mata ini.

Dengan dibukanya Kelas Industri Yamaha ini, jumlah kelas industri yang sudah diselenggarakan SMK Mutu bertambah. Selain itu, SMK Mutu tengah menyelenggarakan kelas industri Teknik Otomotif kerja sama dengan Nissan Motor dan kelas industri Teknik Listrik bekerja sama dengan PT Suryatek. (rul)

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *