MALANG – Enam sekolah mendapatkan kunjungan visitasi tim penilai dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur. Visitasi ini berkaitan dengan penilaian lomba perpustakaan sekolah tingkat Jawa Timur 2021.
Tim juri lomba perpustakaan sekolah memulai mengunjungi dua SMAN, Rabu (19/5/2021). Yakni, di SMAN 1 Gondanglegi Kabupaten Malang dan SMAN 8 Kota Malang.
Dalam visitasi di SMAN 1 Gondanglegi, tim juri lomba perpustakaan sekolah sempat mengikuti slide presentasi secara virtual, tentang profil program dan layanan perpustakaan ‘Smanggi Hoki’ milik SMAN setempat.
Lebih lanjut, dilakukan presentasi program dan kinerja layanan Smanggi Hoki yang disampaikan langsung kepala SMAN 1 Gondanglegi, Sugiono, dan dilanjutkan kepala perpustakaan Smanggi Hoki, Sri Utami Rahayu.
“Layanan perpustakaan Smanggi Hoki tetap diberikan meski masa pandemi, bahkan dikembangkan dengan berbagai kemudahan akses dan inovasi pelayanan. Salah satunya, melayani peminjaman secara online,” kata Sri Utami, Rabu (19/5) siang.
Caranya, kata Utami, buku-buku yang mau dipinjam diantarkan melalui kurir khusus, atau bisa diambil sendiri di pintu gerbang atau resepsionis perpustakaan.
“Termasuk, kebutuhan koleksi bacaan dalam bentuk e-book atau majalah digital bisa dilayani. Ada lebih dari 2 ribu judul koleksi digital yang bisa diakses melalui laman resmi perpustakaan sekolah,” beber Utami.
Presentasi langsung mendapatkan tanggapan dari tiga anggota tim juri yang sejak awal mengikutinya. Tanggapan yang diberikan misalnya terkait pemaparan jumlah koleksi paling diminati pengunjung.
Pertanyaan juri lainnya, juga terkait dampak kemanfaatan dari keberadaan perpustakaan sekolah bagi masyarakat di lingkungan sekitar.
Usai presentasi, tim juri lalu melihat langsung keberadaan fasilitas perpustakaan Smanggi Hoki. Ada yang menarik pada bangunan utama perpustakaan, yang didisain dengan interior atap warna-warni dan rak buku berbagai model. Ini untuk memunculkan kesan ruang baca yang nyaman dan menyenangkan bagi pengunjung.
Ketua tim juri lomba dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Titi Asriningwijati menegaskan, keberadaan perpustakaan sekolah tidak sekadar sebagai pusat belajar dan mencerdaskan kehidupan bangsa di lingkungan sekolah sendiri.
Lebih dari itu, lanjutnya, juga mengemban misi bisa mensejahterakan kehidupan masyarakat sekitar. Karena itu pula, perlu dipikirkan ketersediaan buku referensi atau pengayaan seperti keterampilan yang bisa menunjang kecakapan hidup masyarakat.
Menurutnya, fungsi dan kemanfaatan perpustakaan sekolah kini dituntut lebih luas, menjadi institusi sosial yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
“Nah, inovasi dan kreativitas harus bisa terus dikembangkan pengelola perpustakaan. Dan, ini disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakat sekitar,” jelasnya.
Gedung perpustaakaan Smanggi Hoki sendiri memiliki luas 280 meter persegi, dengan fasilitas ruang utama, ruang multimedia, dan ruang referensi. Juga dilengkapi perpustakaan teras, gazebo baca, pojok baca di setiap kelas, dan kafe baca. Ini agar pengunjung bisa betah dan nyaman saat membaca-baca koleksi yang ada.
Tak hanya koleksi bacaan dan referensi, perpustakaan Smanggi Hoki juga sengaja melengkapi dengan koleksi khusus. Koleksi ini bisa berupa bahan atau media keterampilan bahkan permainan.
Dengan variasi koleksi ini, keberadaan perpustakaan akan sangat menunjang untuk kegiatan literasi dan promosi budaya baca, sekaligus penguatan berbagai keterampilan lainnya. [amn]