Buku-buku yang membahas pemikiran dan sosok Abdul Malik Fadjar kembali diluncurkan. Kali ini, dilahirkan dua karya buku, berjudul ‘Visi dan Praksis Pengembangan Pendidikan Islam’ dan ‘Inspiring Lecturer, Empirisme Pengembangan Lembaga Pendidikan’.
Dua buku tersebut diluncurkan dalam kesempatan Kajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), yang dilangsungkan di kampus Umsida Sidoarjo, pada 16 Maret 2024 lalu. Kedua buku tersebut diluncurkan langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si.
Prof. Nazaruddin Malik, M.Si. yang merupakan putra Malik Fadjar menjelaskan, karya literasi pada dua buku tersebut diedit dan dieksekusi menjadi buku setelah Malik Fadjar wafat, pada September 2020 lalu. Menurutnya, semua berawal dari diskusi di perpustakaan Pak Malik, di Rumah Baca Cerdas (RBC). Dimana, Nazar kemudian melembagakan RBC dan mendirikan Malik Fadjar Institute.
“Di situlah kita mengkaji berbagai pemikiran Pak Malik, juga terkait modernisasi dan pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia. Sampai saat ini, kami sudah menerbitkan sembilan buku tentang Pak Malik,” terang Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.
Nazar menjelaskan, buku pertama sebenarnya merupakan disertasi karya Prof. Dr. M. Idris dari IAIN Manado yang diserahkan kepada kami. Idris merasa bahwa disertasinya memang tidak terlepas dari Pak Malik dan mendapatkan banyak inspriasi dari proses penulisannya.
Kemudian, tim RBC mengeditnya dari tulisan yang cukup berat menjadi karya yang lebih renyah dan mudah dibaca.
“Buku ini sangat berisi praksis bagaimana mengurus sekolah dengan mudah dan memiliki visi yang jauh ke depan. Ini Menarik bagi teman-teman yang mengelola sekolah-sekolah Muhammadiyah,” ungkapnya.
Buku kedua yang dilaunching, berjudul Inspiring Lecture. Buku tersebut juga sebenarnya murni karya mantan ketua IPM Abdullah Mukti M.Pd. Ia memang banyak mengikuti diskusi bersama Malik Fadjar dalam berbagai kesempatan.
Karya tersebut bercerita tentang bagaimana pengalaman Mukti bersama orang-orang dan tokoh pendidikan Muhammadiyah mengikuti Malik Fadjar. Utamanya, dalam upaya mendorong sekolah-sekolah Muhammadiyah di berbagai daerah untuk maju.
“Mudah-mudahan apa yang kami sajikan untuk masyarakat melalui buku-buku ini, khususnya untuk kader-kader Muhammadiyah, dapat menginspirasi dan menjadi penguat untuk berkhidmat tanpa pamrih di Muhammadiyah,” demikian Nazarudin. [*]