Www.inspirasicendekia.com, MALANG – Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan dan target pembelajaran kejuruan saat ini. Dengan orientasi ini, pembelajaran akan lebih diarahkan pada penguatan kompetensi produktif.
“Revolusi Industri 4.0 ini tentunya tantangan yang harus disikapi pendidikan kejuruan. Di SMKN 1 Kepanjen, fokus program dan pembelajaran diarahkan ke sana,” demikian Kepala SMKN 1 Kabupaten Malang, Ir Didik Indratno MW, MM, Sabtu (19/7/2019).
Ditegaskan Didik Indratno, pembelajaran Revolusi 4.0 bercirikan tidak lagi banyak konvensional, tetapi lebih efektif dan kekinian sesuai perkembangan otomatisasi. Karena itu, lanjutnya, perlu ditunjang dengan kesiapan dan daya dukung manajemen dan sumberdaya pendidiknya.
Menurut Didik Indratno, pembelajaran harus menyesuaikan tuntutan Revolusi 4.0. Bentuk implementasinya seperti smart school, e-learning, atau media pembelajaran berbasis digital.
“Untuk itu, kami siapkan guru dengan program magang guru ke industri agar tidak ketinggalan. Sebelumnya sudah dilakukan penyelarasan kurikulum dengan pihak DU/DI,” bebernya.
Menurut Didik, sementara ini sudah dijajagi dan dirancang setidaknya dua industri yang nantinya menjadi tempat magang guru selama enam bulan. Dan, dunia usaha dan industri yang dipilih untuk magang guru sudah menerapkan teknologi Revolusi Ibdustri 4.0.
Terpisah, wakil kepala yang membidangi HRD SMKN 1 Kepanjen Sugandi mengungkapkan, berbagai persiapan sudah dilakukan untuk pelaksanaan pembelajaran tahun ajaran 2019/2020 ini.
“Kami sudah melakukan workshop bagi para guru hingga dua kali. Ditambah, peningkatan kinerja melalui pemberian training motivasi secara khusus,” kata Sugandi.
Soal kesiapan guru ini, lanjutnya, SMKN 1 Kepanjen merancang program Smart Workshop sebagai bagian dari Teaching Factory yang sudah ada.
“Dengan smart workshop ini, pembelajaran tidak lagi sekadar memenuhi tugas praktik keahlian. Namun, bisa menghasilkan produk hasil workshop yang standarnya siap diasarkan,” demikian Sugandi. [amn]
