Seleksi Atlet Proyeksi Kejurda, PGSI Kota Malang Siapkan Pembinaan Intensif

Inspirasicendekia.com, MALANG – Pembinaan cabor yang intensif dan berkesinambungan merupakan salah satu kunci sukses meraih prestasi di bidang olah raga.  Seleksi atlet yang ketat untuk mengetahui atlet berkualitas merupakan salah satu prasyarat berhasilnya pembinaan para atlet muda potensial.

Seleksi atlet seperti juga yang telah dilakukan cabor gulat Kota Malang, Sabtu (1/4) di SDN Purwantoro 6 Kota Malang. Saat ditemui usai kegiatan seleksi, Bekti Yulianto Ketua Binpres Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Malang mengatakan, pihaknya melakukan seleksi untuk kejurda tahun ini di tiga tempat terpisah, yaitu SDN Purwanto 6 untuk kelompok pemula kelas 5-6 SD sejumlah 18 atlet dan SMAN 7 Malang untuk kelompok kadet remaja usia 15-16 sejumlah 18 atlet.

Sementara, lanjutnya, untuk seleksi kelompok kadet remaja dipusatkan di Camp pusat yang berada di Pakisaji kabupaten Malang. Atlet peserta seleksi kelompok ini sejumlah 18 pegulat.

“Atlet cabor gulat peserta seleksi ini totalnya berjumlah 54 atlet. Hasil seleksi ini diproyeksikan turun ke kejurda,” terangnya, Sabtu (1/4).

Saat ditanya tentang pembinaan atlet, Bakti mengatakan bahwa regenerasi gulat Kota Malang cukup bagus di tiap KU. Menurut pria yang juga guru olahraga ini, Kota Malang adalah kiblat pembinaan atlet gulat. Pembinaan dan puslat yang dipusatkan di SDN Purwantoro 6, SMPN 16 Malang, serta SMAN 7 Malang disebutnya merupakan basisnya atlet gulat.

Hal ini terbukti dengan dikirimnya pegulat Aifia Kurniawati mengikuti kejuaraan gulat klas 60kg/bebas/putri yunior tingkat internasional di Thailand pasa 1- 9 April 2017.

“Di ajang kejuaraan internasional ini, Aifia adalah satu-satunya atlet dari Kota Malang, sedangkan seluruh Jatim ada 5 atlet yang diturunkan,” imbuhnya.

Senada dengan Bekti, Wahyudi ketua umum Gulat Kota Malang mengiyakan hal tersebut. Wahyudi berharap dengan pembinaan yang bagus, Kota Malang akan menjadi tempat menampung atlet gulat daerah di seluruh Jatim, yang nantinya akan di bawah naungan provinsi Jatim. Dengan demikian, katanya, nantinya akan menjadikan Kota Malang menjadi barometer gulat, bahkan di tingkat nasional. [ryn/rul]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *