Misi Perdamaian melalui ‘Diplomasi Kopi’ ala Mahasiswa Ini. Seperti Apakah?

Misi Perdamaian melalui 'Diplomasi Kopi' ala Mahasiswa Ini. Seperti Apakah?

inspirasicendekia.com, MALANG – Kopi tidak sebatas yang tersaji di kedai atau kafe-kafe. Bagi Olivia Afina dan Kayla Azzahra, mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kopi bisa menjadi sarana menyampaikan pesan-pesan perdamaian.

Satu tahun terakhir, dua mahasiswa ini menjalani misi perdamaian ke lima negara ASEAN seperti Thailand, Kamboja, Myanmar, Malaysia, dan Singapura. Keduanya mendatangi beberapa negara tersebut sembari membagikan kopi yang dibungkus sendiri dengan tulisan pesan singkat pada kemasannya.

Delegasi Indonesia ini mengenalkan kopi dengan pesan perdamaian pada ajang ASEAN-ROK Youth Exchange Visit di Kamboja pekan ini.

“Aku dan Kayla bawa kopi Indonesia yang kurang terkenal. Ada pesan yang ingin aku sampaikan tentang keberagaman ASEAN melalui kopi yang aku package itu,” ungkap Olivia, Senin (29/1).

Olivia melanjutkan, tulisan pada bungkus kopi yang ia dan Kayla buat, bertujuan untuk menyebarkan pesan perdamaian di  ASEAN. Cara ini juga menjadi jalan bagi keduanya mengenalkan Indonesia sebagai negara yang kaya representasi keanekaragaman ASEAN.

Menurut mahasiswa semester delapan ini, meminum kopi adalah sebuah tradisi konvensional masyarakat untuk berdiskusi. Secara tidak disadari, kebiasaan ini banyak menghasilkan pemikiran-pemikiran baru.

Sementara itu, dipilihnya ASEAN bukan tanpa alasan. Selain karena Indonesia adalah bagian dari ASEAN, banyaknya pendapat sumbang tentang ASEAN juga jadi pertimbangan.

“Kita pilih ASEAN karena berangkat dari persprektif orang sekitar tentang ASEAN yang pesimis, useless, dan gak punya progress,” jelas Olivia.

Partner Olivia, Kayla mengaku, pernah suatu kali muncul rasa was-was dalam diri rekannya atas langkah yang tengah ditempuh.

“Olivia khawatir. Takutnya nanti orang-orang yang ada di sana mikir kita mau ngeracunin atau apalah. Tapi setelah kita niat dan jalan ternyata hampir semua orang yang kita kasih kopi ini merasa senang dan ngasih feedback yang postif,” ungkap Kayla.

Selain mengkampanyekan tentang perdamaian melalui diplomasi kopi, Olivia dan Kayla juga membawa isu sosial budaya dalam misinya. Keanekaragaman ASEAN yang luar biasa menjadi bahasan penting pada setiap kunjungannya.

“Aku berangkat dari isu sosal budaya, karena menurutku budaya itu bisa merepresentasikan setiap negara,” ungkap Olvia.

Terus memperluas penyebaran pesan perdamaian, dua dara cantik ini juga mengabadikan perjalanannya dalam project video yang ia beri nama ‘Kuy Project’. Tujuannya untuk lebih mengenalikan ASEAN ke luar ASEAN melalui video. (rul)

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *