Memaknai Indonesia di Pantai Tertua Malang, Jasa Yasa Gelar Kembul Bujono

Inspirasicendekia.com, MALANG – Syukur dan napak tilas memaknai Indonesia digelar di Pantai Ngliyep Donomulyo Kabupaten Malang hari ini, Sabtu (18/8). Ratusan orang dari berbagai elemen dan masyarakat sekitar berkumpul di pantai tertua Malang Selatan ini.

Acara berjudul Kumpul Bareng Seduluran ini diawali dengan melakukan apel Kemerdekaam RI ke-73 bersama seluruh elemen masyarakat. Lalu, dilanjutkan dengan gembul bujono, yakni makan bersama layaknya acara kenduri. Namun, kenduri ini dilakukan bersama-sama di pinggir pantai sembari menikmati keindahan alamnya.

“Bersama seluruh elemen masyarakat ini kami berkumpul, mensyukuri kemudian mengenang bahwa Pantai Ngliyep merupakan bagian dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia ini,” kata Direktur Utama PD Jasa Yasa, Faiz Wildan, selaku pengelola pantai Ngliyep.

Pantai Ngliyep ini, lanjutnya, adalah salah tempat favorit Sukarno, Presiden RI pertama, dimana ia kemudian melahirkan syair puisi Aku Melihat Indonesia kala itu. 

Dikatakan Faiz Wildan, tidak semata menanamkan nasionalisme, acara Kumpul Bareng di pantai Ngliyep juga bertujuan mempererat kerukunan dan mensyukuri atas anugrah alam berupa pantai yang ada di Kabupaten Malang.

“Untuk kembul bujono menyimbolkan kerukunan. Nasionalisme harus selalu dibangkitkan, tetapi kerukunan bangsa juga mulai terancam dan terkikis,” tegasnya.

Soal pantai Ngliyep sendiri, menurut Wildan memiliki kekhasan tersendiri. Karena itu, menurutnya tidak salah jika Bung Karno sempat singgah dan memilihnya untuk mengheningkan dari di sana.

Pihaknya sendiri menegaskan, tetap akan menjaga keasrian pantai Ngliyep. 

“Pasti. Ngliyep merupakan alam yang harus tetap dilestarikan. Jika toh ada pembenahan, tetap akan disesuaikan dengan kontur alam yang tidak bertentangan dengan alam (pantai Ngliyep) sendiri,” pungkasnya. [min]

Sebarkan berita:

About Choirul Amin

Founder PT. Cendekia Creatindo

View all posts by Choirul Amin →

2 Comments on “Memaknai Indonesia di Pantai Tertua Malang, Jasa Yasa Gelar Kembul Bujono”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *