nspirasicendekia.com, MALANG. KAB – Keberadaan Teaching Factory segera diwujudkan di SMK Muhammadiyah 7 (SMK) Gondanglegi, Kabupaten Malang tahun ini. Untuk memantapkan kesiapan sumberdaya pendukungnya, pihak SMK Mutu melangsungkan Workshop Pengembangan Teaching Factory, Sabtu (4/2) ini.
Workshop digelar sehari penuh di ground hall Gedung Titanium Building dan diikuti puluhan guru produktif SMK Mutu. Workshop difasilitasi dan dibimbing narasumber dari Direktorat Pembinaan SMK Kemdikbud, Widianto, dan praktisi Teaching Factory berpengalaman dari SMK ternama di Jawa Timur.
Hendrik Dwi Yusianto misalnya, fasilitator teknis pengembngan dokumen dalam workshop teaching factory di SMK Mutu ini, melakukan pembimbingan penyusunan dokumen Teaching Factory. Menurutnya, dokumen TF mencakup legal aspect, sumber belajar, perangkat pembelajaran dan bussiness plan.
Ia mencontohkan, dokumen sumber belajar haruslah berisi tutorial, manual book atau pun training kit dari pihak industri (DUDI).
“TF harus memasukkan value industri ke dalam SMK, khususnya dalam KBM. Corporate values seperti sikap kerja, etos kerja, kedisiplinan, serta keamanan dan keselamatan kerja. Terlebih, kegiatan dalam TF adalah transfer skill mengimbaskan kompetensi standar manufaktur atau industri,” bebernya, di sela workshop.
Dikatakan Hendrik, TF tetap berfungsi sebagai pusat pembelajaran, namun dengan habit dan iklim serupa seperti yang ada dan terjadi dalam lingkungan industri sebenarnya. Indikator keberhasilan, lanjutnya, adalah keterserapan kerja, capaian SKL, dan banyaknya lapangan wirausaha sesuai standar dan iklim industri.
“Teaching factory mengimbaskan apa yang ada di manufaktur ke SMK, sehingga setting semirip mungkin prosesnya seperti dalam industri. Program utamanya adalah mempersiapkan kompetensi lulusan ke dunia kerja atau wirausaha,” imbuhnya.
Dalam workshop ini, peserta diharuskan membuat analisis potensi dan kondisi, untuk menelaah potensi apapun yang bisa dikembangkan dalam teaching factory. Salah satu hasil analisis adalah untuk menentukan pengayaan kompetensi keahlian apa yang prospek dan sangat dibutuhkan industri.
Sementara itu, wakil manajemen mutu SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Martono ST mengungkapkan, dalam teaching factory SMK Mutu ini nantinya akan diwujudkan corporate culture sesuai yang diterapkan di kalangan industri. Kedepan, katanya, pihak Astra Dihatsu akan menjadi patner dalam upaya pembentukan habbit industri pada siswa dan civitas akademika mitra DUDI yang mendukung langsung kegiatan pembelajaran dan penguatan kompetensi keahlian di dalam Teaching Factory ini. (min)