inspirasicendekia.com – LIMA anak kecil tampak duduk mengerubuti seorang remaja putri yang tengah sibuk memegang lengan salah seorang di antara mereka. Beberapa saat kemudian, gambar bermotif indah terlukis di punggung tangan si bocah.
Zuhroh Abadiyah (16), bak seorang maestro seni lukis. Dengan hobi dan keterampilan menggambar yang dipunyai, sudah banyak gambar lukisan hena yang dibuatnya, dan kerap menghiasai tangan-tangan indah kaum hawa usia remaja.
“Saya suka melukis gambar hena sejak duduk di bangku SMP. Ya, memang suka,” kata Diyah, yang kini sudah kelas XI SMA ini, Selasa (4/5/2019) siang.
Ia mengaku, awal-awal menyalurkan bakat dan hobinya ini kepada si adik bungsunya, Friska. Tetapi, lama kelamaan kreasi imajinatifnya sudah banyak dinikmati teman-teman sebayanya.
“Pokoknya menggambar saja, motif apa mengalir begitu saja,” kata Diah.
Menurutnya, satu lukisan henna sederhana bisa diselesaikan cukup dalam waktu sekitar lima menit. Tetapi, untuk motif lukisan tangan yang agak rumit bisa memakan waktu hingga 10 menit.
“Sebenernya nggak rumit. Yang membuat lama itu ketika gambar lukisan minta yang full atau panjang di seluruh tangannya,” kata remaja yang juga berbakat seni kaligrafi dan pernah menjuarai lomba lukis Islami ini.
Diyah mengakui, ide dan ketertarikannya pertama kali pada hena setelah melihat seseorang ketika nge-hena. Mbak Nia namanya, adalah orang pertama kali mengajarinya melukis di kertas. Hingga beberapa hari mencoba terus dan pas di kertas udah bisa nyoba di tangan sampai akhirnya benar-benar bisa.
Hena sendiri asal katanya dari bahasa Arab yaitu Hinna, yang memiliki arti dedaunan yang dapat meninggalkan warna merah di kulit. Orang Indonesia biasa menyebutnya dengan istilah Innai.
Hiasan hena selama ini juga banyak diltemukan dalam tradisi perkawinan masyarakat India. Sang calon mempelai wanita, bisanya akan dihias sedemikian rupa bagian tubuhnya dengan hambar hena untuk lebih mempercantik dan menarik pasangannya. [rul]
