Pameran Kewirausahaan Pelajar Kanesa, Ajang Kreativitas Ide Manfaatkan Bahan Bekas

MALANG – Berbagai kreativitas ditampilkan pelajar SMKN 1 Kepanjen (Kanesa) di ajang Festival Seni dan Pameran Produk Kewirausahaan, Rabu (12/10/2022).

Ide-ide kreatif dan milenial coba dimunculkan dalam beberapa produk karya pelajar setempat. Festival yang digelar lapangan dome basket ini juga sarat nilai kearifan lokal yang akan selalu dilestarikan.

Acara ini diikuti oleh siswa-siswi kelas XI, dan tergabung dalam masing-masing kelompok. Sementara, berbagai penampilan seni ditunjukkan siswa-siswi kelas X, dan menjadi selingan hiburan meramaikan festival dan pameran ini.

Setiap meja stan pameran memajang ratusan produk kewirausahaan yang apik dari ide-ide dan karya mereka. Diantaranya, berupa aneka kerajinan dari kayu, lampu hias, vas bunga, hingga makanan olahan.

“Produk kerajinan kayu yang dibuat seperti sangkar kecil, asbak, kotak tisu, kotak alat tulis, ada juga gantungan kunci dan untuk hiasan dinding,” kata M Reno Zuhri Pratama, siswa kelas XI RPL SMKN 1 Kepanjen.

Meski produknya sederhana, menurutnya produk kriya yang dihasilkan banyak memanfaatkan bahan kayu limbah, seperti dari bekas akar kayu, atau bekas ranting pohon. Sebagian juga diberi motif ukuran sederhana.

Lain halnya, stan pameran dari Kelas XI Teknik Elektronika Industri (TEI), terpajang karya berupa aneka lampu hias, bonsai, papan mini running text, alat transmisi suara musik (speaker bluetooth), juga aneka disain printing.

Produk kerajinan lampu hias ataupun kipas warna-warni ini juga terbuat dari bahan bekas paralon PVC. Uniknya lagi, beberapa lampu hias dikombinasi dengan lampu mini LED dengan sensor. Jadi, jika ruangan dalam kondisi gelap, lampunya otomatis.

“Saya sendiri bikin kipas angin, sebagian dari barang bekas paralon atau baling-baling kipas tak terpakai. Kelistrikannya paling banyak, untuk merangkainya ada dinamo, buat rangkaian listrik seri untuk LED, ditambah dioda. Selesainya dalam satu hari saja,” kata Andri Kurniawan, dari kelas XI/TEI-4.

Didik Budi Wiyono, guru pembina Kewirausahaan PKWU) SMKN 1 Kepanjen mengungkapkan, dalam setahun sebanyak 2-4 produk dihasilkan setiap siswa.

Menurutnya, produk yang dibuat dan dipamerkan ini dinilai. Paling besar bobot penilaiannya adalah kreativitasnya. Selain itu, ya kerja sama tim dan disain (tata letak) produk dan stannya.

“Setahun harus buat produk setidaknya dua, dan tiap produk yang dibuat tidak boleh sama,” kata Didik Budi. (*)

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *