Terletak di kaki Gunung Arjuno Malang, dengan akses jalan hot mix, yang baru saja selesai seminggu sebelum kelas Inspirasi digelar, berdiri sebuah gedung sekolah dasar kecil yang terkesan jauh dari sekolah mewah. Sehari-hari hanya dikenalkan dengan aktivitas belajar yang itu-itu saja, rupanya kedatangan tim relawan kelas Inspirasi hari itu cukup menarik perhatian siswa yang ada.
Sekolah tersebut adalah SDN Donowarih 2 Karangploso, Kabupaten Malang, yang juga menjadi SD-SMP Satu Atap Karangploso. Disebut sekolah satu atap, karena ada siswa SD dan SMP yang belajara menggunakan gedung sekolah yang sama. Ada sekitar 50 siswa SMP dan 130 siswa SD di sekolah satu atap ini.
Di sekolah ini hanya terdapat 2 PNS, sisanya adalah guru dan tenaga honorer. Dengan jumlah pendidik sangat terbatas, pihak sekolah SD-SMP Satu Atap menyiasati diadakannya kegiatan olahraga, apabila ada kelas kosong karena pengajar tidak masuk atau berhalangan hadir.
Seorang staff Tata Usaha di sekolah ini, Pak Adi juga sempat mengutarakan, bahwa karena kurangnya tenaga pengajar, dirinya akhirnya juga harus ikut turun membantu menjadi pengajar. Selain itu, katanya, karena latar belakang wali murid di lingkungan sekolah tersebut masih banyak yang hanya lulusan SD, dan akses jarak yang lumayan jauh menuju kecamatan karangploso, menjadikan banyaknya angka putus sekolah.
Kelas Inspirasi yang sasaran kegiatannya biasanya hanya menyasar anak-anak Sekolah Dasar, pada kesempatan di SDN Donowarih 2 Karangploso ini akhirnya juga memberikan inspirasi juga kepada anak-anak siswa SMP setempat. Maliki, seorang trainer yang juga penulis buku Public Speaking, dalam kesempatannya memberi inspirasi di kelas SMP mengutarakan, banyak calon alumni SMP ini yang kurang memiliki keinginan untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Data yang didapat saat survey di sekolah ini, menyebutkan bahwa dari 16 siswa kelas IX, hanya ada 3 anak yang berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang SMA, dengan 1 diantaranya mengaku terkendala dengan masalah finansial.
Di sekolah pinggiran ini, relawan Kelas Inspirasi Malang banyak menghadirkan pengalaman dan pengetahuan baru pada anak-anak. Sebut saja, anak-anak pun tampak antusias sekali saat dipertontonkan film tentang dunia penerbangan, bahkan ada diantaranya ingin merubah cita-citanya sebelumnya untuk menjadi Pilot.
“Sangat penting untuk memberikan semangat dan inspirasi untuk anak-anak calon alumni SMP ini, agar mereka berkeinginan kuat untuk terus melanjutkan sekolah,” demikian M. Ghufron, salah satu guru yang mendampingi anak-anak belajar bersama relawan Kelas Inspirasi.
Guru yang sudah mengajar 30 tahun di sekolah ini pun berharap, melalui program Kelas Inspirasi Malang ini, mendapat tindak lanjut dari tim maupun tanggapan dari dinas terkait atas hal-hal yang kurang dan yang perlu dibenahi, termasuk untuk menginginkan kehadiran kembali dari tim Kelas Inspirasi untuk kembali memberikan inspirasi kepada anak-anak didiknya.
Sebagai penutup kegiatan, anak-anak berkumpul di lapangan sekolah untuk berfoto dengan menunjukkan cita-citanya setelah sebelumnya telah mendapat inspirasi dari para Relawan Profesional.
Relawan pengajar yang menginspirasi di SDN Donowarih 02 Karangploso ini antara lain ada Pak Taufik bersama tim yang berprofesi sebagai pilot penerbang, mbak Hesti seorang jurnalis, Pak Priyo Husodo seorang Business Coach, Mbak Dian Ayu seorang Purchasing staff, Ibu Tina seorang Polwan, Mas Maliki seorang Trainer, dan Mbak Dinda seorang Pengajar Bahasa. Ada juga Mas Frikke Angga, Pak Bambang Wartoyo, Aida dan Novi Gogon sebagai dokumentator, Ziah dan Rycco sebagai fasilitator.
Di tahun ketiga pelaksanaan kegiatan Kelas Inspirasi Malang ini, selain SDN Donowarih 02 Karangploso, secara serentak pada tanggal 21 November 2015 lalu, kegiatan ini dilaksanakan juga di 25 SD/MI yang berada di Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang. Kegiatan Kelas Inspirasi ini melibatkan lebih dari 300 relawan dari berbagai profesi yang berasal dari seluruh Indonesia.
Pewarta: Choirul Ameen