Inspirasicendekia.com, MALANG – Rangkaian kegiatan ilmiah dan pameran digelar di SMP Negeri 4 Kepanjen Kabupaten Malang, Sabtu (17/11). Ini merupakan kegiatan pengimbasan yang harus dilakukan SMPN 4 sebagai Sekolah Rujukan Kemendikbud RI.
Kegiatan ini juga diikuti ratusan guru dari 8 (delapan) SMP sekitar yang menjadi sekolah Imbas SMPN 4. Yakni, dari SMPN 1, 2, 3, dan 5 Kepanjen, SMPN 2 Sumberpucung, SMPN 1 Gondanglegi, SMPN 1 Dampit, dan SMPN 1 Wagir.
Kegiatan Pengimbasan Sekolah Rujukan 2018 ini terkait penerapan kurikulum juga pembinaan kesiswaan yang dilakukan di SMPN 4 Kepanjen. Juga diisi dengan workshop Soal HOTs (High Order Thinkings) dan AKSI (Asesemen Kompetensi Siswa Indonesia).
Kegiatan workshop difasilitasi langsung narasumber dari praktisi pembelajar Universitas Negeri Malang (UM) yang juga Tim Puspendik Kemendikbud, DR Titik Harsiati MPd.
“Sekolah Rujukan harus lah berbudaya mutu sehingga bisa dirujuk sekolah lain. Budaya mutu juga berarti semua warga sekolah berdaya saing, memiliki kreativitas bagus dan anak-anaknya berprestasi, yang tentunya terlahir dari guru-guru hebat,” terang Puji Hariwati, kabid Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, dalam kunjungannya di SMPN 4 Kepanjen, Sabtu (17/11) siang.
Mutu sekolah, lanjut Puji, adalah prestasi akademik dan non-akademik bagus, dengan tolak ukur hasil ujian nasional dan prestasi lain seperti olimpiade. Tak kalah penting adalah budaya positif dan di lingkungan sekolah.
“Mutu Sekolah Rujukan memang harus diimbaskan sehingga bisa dirujuk sekolah lain. Bagi sekolah imbas, bisa mereplikasinya atau paling tidak lebih meningkatkan potensi yang sudah ada,” tegasnya.
SMPN 4 Kepanjen sendiri mendapatkan predikat menjadi Sekolah Rujukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2016 lalu. Selain SMPN 4, dua sekolah lain juga ditetapkan menjadi Sekolah Rujukan. Yakni, SMPN 1 Singosari dan SMPN 1 Lawang. [rul]