Inspirasicendekia.com, MALANG – Suasana tak biasa terlihat di aula SMAN 1 Kepanjen (Smaneka) Kabupaten Malang, Kamis (14/2) siang. Sejumlah siswa setempat dalam kelompok masing-masing penuh dengan tumpukan buku di meja yang ada di hadapannya.
Mimik serius pun tampak pada muka-muka mereka. Sebagian tampak membolak-balik lembar buku foto kopian, lalu menulis di kertas buku lain. Sebagian lagi, menyimak dan sesekali berdiskusi dengan guru pembina yang ada di depannya.
Begitu lah keseharian yang dialami sejumlah 27 siswa-siswi SMAN 1 Kepanjen dalam ruangan luas yang berada di lantai 2 ini. Mereka adalah calon tim peserta olimpide sains nasional (OSN) yang harus dikarantina dan dipersiapkan menjadi yang terbaik dalam lomba nantinya.
“Kami sengaja mengkarantina siswa untuk OSN agar pembinaan lebih fokus. Karantina dilakukan dua pekan dengan bimbingan intensif masing-masing mapel,” demikian Lukman Huri, SPd, waka humas SMAN 1 Kepanjen, Kamis (14/2).
Selama dalam karantina, kumpulan soal seleksi olimpiade sains tingkat kabupaten/kota 2015 dan soal olimpide tingkat nasional 2016 mapel masing-masing, menjadi menu wajib yang harus dipelajari. Ratusan soal dan pembahasannya ini terus dilahap siswa tiap hari, mulai jam 7 pagi sampai 4 sore.
Yuristya Dyah Indriani, siswi kelas XI/IIS-4 misalnya, dengan tekun mempelajari dan menyelesaikan soal-soal latihan Geografi. Sejak pagi sampai sekitar pukul 2 siang, ia mengaku bisa mengerjakan 70 soal latihan yang harus dikuasainya.
“Mapel saya kebetulan dibina guru dari luar, yakni kampus UM. Selama ngerjakan latihan soal, saya bisa searching juga materi pembahasan soalnya di internet melalui hape. Di sini full akses internetnya. Kerjakan soalnya juga bisa asik sambil ngemil jajan snack,” ungkap Dyah.
Karantina OSN hari keempat ini juga diikuti Dimas Satriya, siswa kelas XI/IIS-1. Seperti halnya Dyah, Dimas harus memelajari semua materi geografi dan mengerjakan latihan soal.
Meski harus dikarantina dalam waktu yang cukup lama, Dimas mengungkapkan merasa lebih seneng bibanding saat bimbingan dan pelajaran di kelas.
“Dengan karantina bisa lebih fokus. Di kelas rame dan konsentrasi gampang buyar,” akunya.
Untuk mengusir jenuh, Dimas memiliki cara tersendiri. Yakni, dengan menggambar sketsa. Kebetulan ia suka gambar mobil dan bisa menggambarnya dengan pensil sambil menunggu dalam waktu setengah jam. (amn)