Dijamin Seru, Arema FC Jumpa Persebaya di Semifinal PGK

arema_fc_vs_persebaya_2018

Inspirasicendekia.com, MALANG – Gelaran Piala Gubernur Kaltim 2018 telah memasuki babak semifinal. Arema FC yang di laga terakhir mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 3-1 dipastikan lolos ke babak semifinal dan akan berjumpa dengan rival klasik, Persebaya Surabaya.

Laga ini dijamin seru. Pasalnya, Arema dan Persebaya merupakan dua tim dengan rivalitas yang tinggi sejak dulu. Pertandingan kedua tim seolah menjadi ajang pembuktian siapa penguasa Jawa Timur sesungguhnya. Sehingga laga ini pun dilabeli sebagai derby Jatim.

Terlebih Persebaya yang baru saja promosi ke Liga 1 setelah statusnya dinon-aktifkan tentu memiliki motivasi yang lebih. Mereka datang dengan semangat ingin menunjukkan bahwa Persebaya masih ada dan mampu bersaing dengan klub-klub yang lebih dulu eksis di Liga 1. Arema tentu harus waspada dengan semangat baru yang diusung Persebaya.

Persebaya saat ini memang berbeda, mereka melakukan transformasi besar-besaran. Mulai dari jajaran manajeman hingga susunan pemain. Hasilnya Persebaya sukses menggondol juara Liga 2 di tahun 2017.
Di gelaran Piala Gubernur Kaltim 2018, klub berjuluk Bajul Ijo tersebut sukses keluar sebagai juara grub B yang notabene diisi oleh klub-klub yang sudah berpengalaman di Liga 1 seperti Sriwijaya FC, Madura United, dan Persiba Balikpapan. Tentu Persebaya saat ini lebih matang secara tim.

Setali tiga uang dengan Arema. Kegagalan mempertahankan trofi Piala Presiden 2018 tentu menjadikan Arema ingin menebus rasa kecewa terutama untuk Aremania (pendukung Arema) yang selalu setia mendukung Arema berlaga. Misi menang pun diusung oleh skuad Singo Edan pada laga melawan Persebaya Surabaya besok, (02/03) di stadion Segiri Samarinda.

Pertandingan ini berpotensi berjalan panas mengingat rivalitas di antara kedua klub. Tidak hanya klub, suporter dari kedua kubu juga merupakan rival yang kerap kali berselisih.

Jauh hari, pelatih Arema, Joko Susilo menghimbau kepada Aremania untuk menunjukkan kreatifitas bukan tensi panas sehingga memicu terjadinya gesekan di antara kedua suporter. “Tunjukkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa kita bisa memberi contoh baik untuk sepakbola,” ujar Gethuk seperti dilansir bolasport.com. (rif)

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *