Inspirasicendekia.com – Tahun ini, tidak sedikit putra daerah asli Malang Jawa Timur yang sukses dalam usia relatif muda. Pengalaman dan perjuangan mereka pun bisa menjadi inspirasi tersendiri untuk diteladani. Siapa saja mereka?
Mayor Delli Yudha Adi N., lulus US Army CGSC
Bisa dibilang, Mayor Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo (37), bak the rising star di lingkungan TNI Angkatan Darat. Lulusan Akmil 2004 ini cukup membanggakan Indonesia. Sabtu, 14 Juni 2019 lalu, ia ditetapkan menjadi salah satu dari 3 perwira menengah TNI AD yang berhasil lulus dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) Tentara Amerika Serikat atau US Army Commanding General and Staff College (US Army CGSC).
Laman Facebook Pusat Penerangan TNI, belum lama ini merilis tiga perwira Indonesia yang tahun ini berhasil diwisuda dari US Army CGSC. Mereka adalah Mayor Inf Paulus Pandjaitan, lulusan Sepa PK 2004, Mayor Inf Alzaki lulusan Akmil 2004, Mayor Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo lulusan Akmil 2004. Ketiganya telah melaksanakan pendidikan dengan hasil yang baik dan memuaskan.
Dikonfirmasi, Mayor Delli Yudha mengaku selalu beruntung dan tepat waktu selama mengenyam pendidikan militernya. Menurutnya, kesempatan memperoleh pendidikan di US Army CGSC berawal dari seleksi yang diikuti sekitar 1.000 perwira se Indonesia. Setelah itu, lanjutnya, hanya ditetapkan sekitar 250 orang untuk bisa mengikuti pendidikan ini.
“Saat itu setiap perwira boleh memilih pendidikan di dalam negeri atau pun luar negeri. Saya sengaja memilih AS karena memang kemampuan bahasa Inggris saya memadai,” ungkap Mayor Delli.
Dikatakan, untuk mengikuti pendidikan militer di luar negeri, selain pilihan peserta setiap perwira harus lulus seleksi pendidikan dalam negeri dan termasuk dalam 30 persen peringkat nilai teratas. Setelah itu, diseleksi kemampuan bahasa dan aspek pendukung lainnya.
Apa promosi bagi prestasi pendidikan di US Army CGSC yang sudah diraihnya ini? Mayor Delly Yudha mengatakan, selepas pendidikan militer ini lulusannya bisa mendapatkan posisi setingkat komandan batalyon atau komandan distrik militer (KODIM).
Tidak banyak memang kesempatan pendidikan seperti ini bisa didapatkan perwira muda. Putra mantan Presiden RI Jenderal (Purnawirawan) Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, termasuk yang pernah mengenyam dan sukses lulusan US Army CGSC.
Selama berkarir menjadi perwira militer Angkatan Darat, sejumlah penghargaan pernah didapat lulusan SMAN 1 Kepanjen, Kabupaten Malang ini. Diantaranya, penghargaan lencana 8 Years Loyality Medal, Dharma Nusa Medal, Wira Dharma Medal, dan Social Service Medal.
Menurut Mayor Delli, Satya Lencana Kesetiaan pasti didapatkan perwira setiap delapan tahun. Sementara, lencana kehormatan diberikan tergantung penugasan.
“Lencana Dharma Nusa itu bagi yang pernah tugas di Aceh atau Papua. Sementara, lencana Wira Dharma setelah bertugas sebagai satgas di wilayah perbatasan Indonesia,” bebernya.
Dikatakan, perwira AD pasti mengalami kenaikan pangkat, dan jika tepat waktu tiap 4 tahun sekali. Promosi pangkat pertama didapatkannya sebagai Letnan Dua, pada 15 Desember 2004. Selanjutnya, setiap empat tahun pangkatnya naik menjadi Letnan Satu (2008), Kapten (2012), dan terakhir berpangkat Mayor terhitung 1 April 2016.
Anak Kampung yang Tak Gampang Menyerah
Perjuangan Mayor Delli menjadi perwira TNI bukan hal mudah dan menarik diteladani. Masuk akademisi militer manjadi sebuah perjuangan langka yang umumnya tidak banyak dilalui oleh pemuda kampung di masa itu. Dimana, minat menjadi abdi negara khususnya TNI masih sangat minim, karena kesan tentara yang seram dan galak.
Mayor Delli memang cukup beruntung karena sejak kecil dia sudah sedikit mengetahui dunia militer. Kebetulan sang ayah, H Sumadi, adalah seorang Bintara TNI AD yang berdinas di Batalyon Zeni Tempur V di Kepanjen. Sementara ibunya, Hj Maryam, adalah penjual kue yang menekuni bisnis catering kecil-kecilan untuk menopang ekonomi keluarga yang pas pasan untuk keluarga tentara.
Sejak kecil, kedua orangtuanya selalu mengingatkan untuk tidak lupa bersyukur kepada Allah SWT, dan selalu berbuat baik kepada semua orang. Selain itu, didikan karakter dari orang tua yang cukup kuat ketika kecil mendorong Delli menjadi orang yang humble dan mudah bergaul dengan siapapun. Dari tiga bersaudara Delli merupakan anak yang cukup cerdas, namun paling pemalu dibanding saudaranya.
Sejak duduk di bangku SMP, anak kampung kelahiran Gondanglegi, Kabupaten Malang, 24 oktober 1982 silam ini, selalu memperoleh juara kelas dan berkeinginan masuk SMU Taruna Nusantara untuk mendukung cita-citanya kelak. Delli kecil ingin menjadi perwira TNI ataupun menjai seorang dokter, yang umum diidolakan oleh anak yang berprestasi di kala itu.
Namun apa dikata, nasib masih belum memihak dan dia memilih untuk bersekoah di SMA Negeri Kepanjen, tidak di sekolah unggulan di Kota Malang. Alasannya, agar selalu dapat berkumpul dengan keluarga dan dapat membatu kedua orang tuanya.
Bakat kepemimpinannya mulai terlihat ketika masa orientasi SMA ia terpilih sebagai komandan pasukan baris berbaris terbaik diantara rekan-rekan lainnya. Dari pemuda pemalu dia tumbuh menjadi orang yang percaya diri, terlebih setelah ia menjabat sebagai salah satu pengurus OSIS di sekolahnya. Dia juga cukup aktif di beberapa organisasi di sekolah seperti kepramukaan dan PMR.
Lulus SMA, didukung dengan lingkungan dan sahabat-sahabatnya, dia akhirnya mendaftar sebagai Calon Taruna AL pada tahun 2000. Sayangnya, ia tidak dapat lanjut ke tahap selanjutnya karena usia yang terlalu muda sehingga gagal di tahap awal seleksi.
Delli mengaku sempat frustasi dan mengadukan keinginannya untuk mengikuti tes Bintara TNI AD, namun ditolak ayahnya. Sang Ayah memberikan nasehat, bahwa dengan kemampuannya dia percaya bahwa Delli akan dapat lulus mengikuti seleksi Taruna.
Nasehat dan doa orang tua berbuah manis, tahun berikutnya dia mendaftarkan diri dan lulus sebagai Taruna Akmil dan masuk peringkat 13 besar dari 300 Taruna yang dilantik menjadi Calon Prajurit TNI dari ribuan kandidat yang ingin menjadi perwira militer di masa itu.
Baginya, ini sebuah jalan awal yang cukup membanggakan orang tua dan almamater sekolahnya, sebagai calon pemimpin bangsa di masa mendatang. Kini, prestasi karir sangat terbuka didapatkan Mayor Delli Yudha, melalui perjuangan keras dan tak mudah menyerah. [choirul ameen]