inspirasicendekia.com, MALANG – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berencana menghapuskan ujian nasional (UN) mulai tahun mendatang. Agar tidak terjadi kesenjangan mutu, perlu tetap dipikirkan adanya standarisasi mutu antarsekolah.
Harapan tetap adanya standarisasi untuk pemetaan mutu pendidikan ini seperti diungkapkan Ketua MKKS SMK Wilayah Kerja III, Ir Didik Indratno MM.
“Memang belum ada regulasi resminya (soal penghapusan UN mulai tahun depan). Meski ada positifnya, perlu dipikirkan soal standarisasi mutu akademik. Ini agar tidak terjadi kesenjangan mutu, karena tiap sekolah juga tidak sama,” tegas Didik Indratno, usai rakor UNBK bersama sejumlah anggota MKKS di SMKN 1 Kepanjen, Senin (20/1) siang.
Didik lalu mengungkapkan, bahwa implementasi Kurikulum 2013 saja, tidak semua sekolah bisa merealisasikan sepenuhnya. Terlebih, lanjutnya, hasil evaluasi pendidikan dengan standarisasi yang sama, maka bisa memunculkan motivasi tersendiri bagi sekolah untuk bisa mencapainya.
“Setidaknya dengan adanya pemetaan melalui penilaian yang terstandatisasi, sekolah-sekolah akan termotivasi dan berkompetisi. Ya, karena menjadi tahu hasil penilaian setelah pembelajaran yang dilakukan,” jelas pria yang juga Kepala SMKN 1 Kepanjen ini.
Standarisasi ini, lanjut Didik Indratno, juga penting untuk ujian sekolah. Namun, menurutnya tidak pada manajemen penyelenggaraannya, namun bagaimana materi evaluasi pembelajaran dan proses ujian dilakukan.
Didik menegaskan, standarisasi ini setidaknya dalam hal kisi-kisi soal yang akan diberikan. Juga, pelaksanaan ujian yang berbasis komputer untuk menjamin integritas dan obyektivitas hasilnya.
“Di Jawa Timur, sudah diterapkan ujian sekolah berbasis komputer dengan sistem aplikasi tes yang dirancang khusus. Kendalanya memang belum tentu semua sekolah siap,” pungkasnya. [min]