MALANG – Elemen masyarakat di bawah ormas NU Kabupaten Malang kecewa dengan sikap kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, M Hidayat. Gara-garanya, Kadindik yang belum genap dua bulan menjabat ini merencanakan melakukan uji coba penerapan lima hari sekolah alias fullday school.
Kekecewaan ini disuarakan Ketua GP Ansor Kabupaten Malang, M Khusnul. Ia bahkan menuding Kadindik M Hidayat telah membohongi para kyai sepuh NU Kabupaten Malang. Pasalnya, beberapa waktu sebelumnya dalam kesempatan hearing di Kantor DPRD Kabupaten Malag terkait FDS, Kadindik menyatakan Kabupaten Malang tidak akan menerapkannya.
“GP Ansor mengecam keras dan meminta ganti Kadindik Hidayayt karena telah membohongi para kyai NU. Dalam hearing di kntor DPRD lalu, di depan puluhan kyai dan guru-guru TPQ, ia menyatakan di Kabupaten Malang tidak akan menerapkan FDS karena akan berdampak pada pendidikan diniyah,” tegas Khusnul, Rabu (30/8) siang.
Akan tetapi, lanjutnya, belakangan kadindik Hidayat secara diam-diam akan melakukan uji coba FDS di sejumlah sekolah di Kabupaten Malang. Dengan demikian, dia dianggap telah membohongi para kyai dan guru diniyah di Kabupaten Malang.
“Kami PC GP Ansor Kabupaten Malang mengecam keras tindakan dan ucapan kadindik tersebut yang telah membohongi para kyai dan guru diniyah. Dia tidak layak menjadi kepala dinas pendidikan dan kami akan bersikap dan bertindak jika hal ini (uji coba penerapan FDS) diteruskan,” tegasnya.
Bahkan, menurutnya Bupati Malang juga harus tau akan tindakan bawahannya tersebut. Karena, lanjut Khusnul, ini akan berdampak kepada kwpercayaan masyarakat Kabupaten Malang terhadap Bupati sebagai pemimpin dan kepala daerah.
Sepekan sebelumnya, dalam audiensi dengan Dinas Pendidikan dan Komisi B DPRD Kabupaten Malang terkait penolakan FDS ini, sejumlah tokoh masyarakat dan kyai sepuh NU hadir. Yakni, Kyai Fadol Hija yang juga Ketua MUI Kabupaten Malang, Kyai Buya Samsul, Kyai Imam Sibaweh (katib syuriah PCNU Kabupaten Malang.
Sementara itu, hadir pula mendampingi para wakil guru madiniyah, dr Umar Usman (ketua PC NU, Gus Holik (sekretaris PCNU),
Gus Nasrul (ketua Forum Komunikasi Diniyah dn Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Malang. Dari hasil audiensi ini, pihak Komisi B DPRD bahkan bersedia menindaklanjutinya dengan melayangkan rekomendasi hasil rapat ke pemerintah.
Sayangnya, permintaan klarifikasi dan tanggapan soal kekecawaan GP Ansor ini tidak berhasil didapatkan dari M Hidayat. Meski sempat berjanji memberikan klarifikasi di kantor, namun akhirnya dibatalkan.
“Saya ada di kantor redaksi (sambil menyebut media tertentu) di Pakisaji. Ngapunten mas,” kata Hidayat, Rabu (30/8) sore. [min]