Www.inspirasicendekia.com, MALANG – Sejumlah tokoh muda bertekad mendedikasikan dirinya untuk kepentingan rakyat. Kaum muda kekinian ini mencoba peruntungan dalam persaingan menempati kursi dewan pada Pemilu 2019 mendatang.
Sejumlah tokoh muda ini rata-rata bergiat sebagai aktivis dalam berbagai kegiatan, baik pendidikan, kepemudaan, sosial kemasyarakatan, politik, atau berwirausaha. Siapa saja mereka?Berikut profil singkat calon legislatif (caleg) muda tersebut:
# Chusni Mubarak, Tokoh Muda yang Matang Berpolitik
Chusni Mubarak, SH MM, merupakan pemuda asal Malang yang kuat berkarir di usia muda. Dalam usia sekitar 35 tahun, ia terbilang sukses merambah di pergulatan elit di ibukota.
Berlatar belakang sarjana hukum dan aktivis pemuda, kemampuan Chusni Mubarak pun cukup diakui di dunia politik. Kini ia tercatat sebagai fungsionaris DPP Partai Gerinda. Kematangan dan pengalaman politik ini lah yang menjadi modal baginya maju sebagai caleg DPR RI dapil Malang Raya.
Chusni Mubarak memang bukan tokoh karbitan. Beberapa kali, ia diminta menjadi panelis dalam forum diskusi ilmiah atau seminar. Konsistensi pemikiran dan ide-idenya yang kritis dan memberdayakan juga kerap dituangkan dalam akun media sosial pribadinya.
# Farikhatul Azizah, Caleg Termuda yang Cinta Pendidikan Anak
Lahir pada Agustus 1993 silam, bisa jadi Azizah menjadi caleg termuda (25 tahun). Tak kepalang tanggung, perempuan ini maju menjadi caleg DPRD provinsi Jawa Timur dapil 6 (Malang Raya) dari Partai NasDem.
Sehari-hari, Azizah mengabdikan dirinya untuk mendidik anak usia dini di bawah naungan lembaga pendidikan NU. Ini dilakoninya setelah lulus SMA sebagai bentuk kecintaannya pada NU dan anak-anak. Kini, ia melanjutkan kuliah dan aktif di organisasi perempuan Fatayat NU di desanya
Menurut Azizah, dikenal baik oleh masyarakat luas karena aktif di berbagai organisasi dan memiliki rekam jejak positif di bidang yang digelutinya, menjadi modal tersendiri untuk menjadi caleg. Segmen pemilih kaum milenial dan perempuan cukup diperhitungkan. Kalau bisa 70 persen suara didapatkan dari mereka.
# Uzlifah, Jiwa Aktivisnya Tak Matikan Kepekaan Sosial
Sosok Uzlifah (44) memang pendatang baru di dunia politik praktis. Tetapi, perempuan yang satu ini boleh dibilang srikandi tangguh yang tak pernah diam, pasrah pada kodratinya.
Ya, Uzlifah merupakan aktivis perempuan sejati. Jiwa aktivisnya seperti tak mematikan sikap kritis dan kepekaan sosialnya pada masalah-masalah khalayak. Hampir di setiap kegiatan ilmiah, keagamaan dan sosial kemasyarakatan, ia selalu nimbrung bahkan berperan aktif di dalamnya.
Karakter positif aktivisnya berangkat dari pengalaman kader dan alumni HMI (KOHATI). Bersama suaminya, Ust. Nugraha Hadi Kusuma, bertahun-tahun ia mengasuh lembaga keagamaan, PP TPI Nurul Huda Jl Panjaitan Klojen Kota Malang.
Ia juga aktif menjadi ketua Dikdasmen PC Aisiyah Klojen. Dia juga di PD Aisyiyah Kota Malang sebagai ketua Kader, karena inilah dia juga dekat dengan kaum melenial. Hampir setiap hari di kediamannya tidak sepi dari anak muda untuk sharing bersama terkait banyak hal.
Menjadi caleg pada pemilu 2019 ini menjadi peneguhan dedikasinya untuk kemaslahatan umat. Ia maju menjadi caleg Partai Amanat Nasional (PAN) dapil 1 Klojen di pemilihan legislatif Kota Malang.
Lebih dari satu dasa warsa membina dan mengasuh murid mengaji. Para muridnya ini memang dijarapkan memiliki jaringan untuk pemilih muda, mulai usia SMA hingga alumni mahasiswa. (*)