Foto: Pembagian masker lapis dan edukasi 3M oleh tim Satgas Covid-19.
MALANG – Bagi-bagi masker berlapis dilakuan serentak kepada warga Malang raya, Sabtu (11/9/2021). Dalam aksi ini, warga tetap diedukasi agar tidak lengah dan terpapar Covid-19.
Pembagian masker lapis gratis bergambar logo Satgas Penanganan Covid-19 ini juga dilakukan tim gabungan di sebagian wilayah Kabupaten Malang. Tak terkecuali, hingga level Satgas Covid-19 di tiap kecamatan.
Tim gabungan Satgas Covid-19 kecamatan Kepanjen misalnya, menyasar sejumlah titik sepanjang jalan poros dan tempat-tempat publik dan kerumunan. Seperti, di jalur Jalan A Yani dan Pasar Kepanjen, jalan poros Panglima Sudirman – Sumedang – Panji – Kawi. Tim juga menyasar kawasan Stadion Kanjuruhan dan pabrik rokok di Penarukan. Sisanya, diberikan melalui 18 desa/kelurahan yang ada.
“Ada total 29 masker yang harus kami bagikan. Yang disasar adalah warga yang memang beraktivitas di tempat umum atau yang mobilitas (pengguna jalan). Termasuk pedagang kaki lima, petugas parkir, atau tukang ojek,” kata Camat Kepanjen, Eko Margianto, Sabtu (11/9) sore.
Masker ini yang dibagikan merupakan tindak lanjut bantuan masker yang dipasok langsung BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan menjadi tanggung jawab Satgas Covid-19 hingga level kecamatan.
Dikatakan, selama membagi masker, pihaknya bersama tim Satgas Kabupaten Malang juga memberi edukasi terkait pentingnya 3M. Ini sekaligus penyadaran agar tetap waspada, dan memperingatkan bagi warga yang didapati abai terhadap prokes 3M tersebut.
“Edukasi 3M ini tetap penting, apalagi status PPKM Kabuaten Malang turun di level 2. Jangan sampai warga lengah. Kalau bisa harapannya bisa zero Covid-19,” tegas Camat.
Selain pembagian masker dan edukasi prokes, pihaknya juga terjun memastikan kewaspadaan masyarakat terhadap pandemi. Eko mencontohkan, harus juga bersinergi dan melihat kesiapan lembaga pendidikan saat pembelajaran tatap muka terbatas sejak sepekan lalu.
Fokusnya, untuk memberi asistensi terutama pada sekolah/madrasah yang berdasarkan data belum sepenuhnya siap menerapkan prokes selama pembelajaran.
Menurut Eko, beberapa hal yang dilihat terkait ketersediaan sarana prokes, termasuk riwayat kasus Covid-19 yang sempat terjadi di lingkungan lembaga setempat, baik guru ataupun keluarganya.
“Nah, akan kami asistensi jika ada hal-hal yang memang belum terpenuhi terkait penerapan prokes ini. Asistensi ini juga mempekuat adanya satgas Covid-19 yang ada di tiap-tiap sekolah,” demikian Camat Eko Margianto. [amn]