Terlalu Gampang Stres, Awas Skizofrenia!

Inspirasicendekia.com – TAK banyak yang tahu tentang penyakit Skizofrenia ini di Indonesia. Tak jarang, orang yang terkena penyakit ini dipasung selama bertahun-tahun karena dikira gangguan jiwa atau gila. Padahal, tidak demikian halnya. Penyakit skizofrenia itu bisa disembuhkan bila keluarga penderita menanganinya dan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa dengan penanganan yang tepat.

Data pemerintah terbaru menunjukkan, sekitar 18.800 orang saat ini masih dipasung di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa banyak orang tak sadar atas perlakuan tak senonoh pengidap skizofrenia ini. Padahal, orang dengan penyakit ini membutuhkan kasih sayang, bukan kekerasan fisik seperti dipasung.

Seperti dilansir dalam alodokter.com, Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Kondisi yang biasanya berlangsung lama ini sering diartikan sebagai gangguan mental mengingat sulitnya penderita membedakan antara kenyataan dengan pikiran sendiri.

Gejala Skizofrenia sendiri dibagi menjadi 2 kategori, yaitu negatif dan positif. Contoh dari gejala negatif, keengganan untuk bersosialisasi dan tidak nyaman berada dekat dengan orang lain, sehingga penderita lebih memilih untuk berdiam di rumah. Termasuk juga kehilangan konsentrasi dan pola tidur yang berubah.

Sedangkan, gejala positifnya adalah halusinasi seperti mendengar suara-suara. Selain itu, ada juga Delusi, yaitu penderita merasa diawasi, diikuti, atau khawatir disakiti oleh orang lain. Gejala-gejala itu juga bisa menyebabkan pikiran kacau dan perubahan perilaku pada penderita.

Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Ns Soebagijono SKep MKes mengungkapkan, pengertian skizofrenia adalah kondisi jiwa yang terpecah-pecah. Sehingga, skizofrenia adalah penyakit psikis yang juga termasuk gangguan jiwa mas.

Menurutnya, kasus skizofrenia banyak terjadi dan bisa dialami kelompok usia dewasa. Penyebab skizofrenia ada faktor genetinya, didukung lingkungan yang jelek tambah lebih mudah muncul dan memperparah gangguan psikis ini.

“Penyakit ini semua bisa terserang, apalagi degan kondisi lingkungan keluarga dengan pola asuh yang jelek serta managemen stres yang buruk,” terang tenaga kesehatan yang sehari-hari bertugas di Puskesmas Bantur ini, Jumat (17/3).

Jadi, tak perlu takut, keluarga penderita diharapkan tetap memberikan dukungan dan perhatian pada penderita skizofrenia karena mereka masih dapat pulih dan dapat kembali produktif seperti orang lainnya. [sar/rul]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *