Inspirasicendekia.com, MALANG. KAB – Diterapkannya model kurilulum Teaching Factory (TF) di SMK-SMK menjadi perwujudan program penyelerasan kualitas SMK dengan industri. Satu diantara penerapannya teaching factory adalah adanya program Daihatsu Pintar di SMK-SMK Binaan.
Penerapan model teaching factory ini sebelumnya sudah diawali dengan Diskusi Kelompok Terarah Program Daihatsu Pintar yang difasilitasi PT Astra Daihatsu Motor dengan Direktorat Pembinaan SMK Kemdikbud RI. Diskusi terarah yang digelar pertengahan Februari 2017 lalu ini diikuti 175 SMK Binaan Daihatsu Pintar se Indonesia. Sementara, se Jawa Timur, jumlah SMK Binaan Daihatsu ini tercatat 36 SMK. Empat diantaranya adalah SMK PGRI 3, SMKN 11 Kota Malang, SMKN 1 Singosari dan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi.
Waka kurikulum SMK Muhammadiyah 7 Catur Sunariadi MPd mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan menyangkut penerapan kurikulum teaching factory. Menurutnya, model TF ini lah yang nantinya langsung diterapkan di kelas industri teknik kendaraan ringan Binaan PT Astra Daihatsu.
“Tak hanya penyiapan guru produktif melalui workshop dan pelatihan, lingkungan sekolah SMK Mutu ini pun nanti didisain layaknya lingkungan industri seperti Daihatsu,” terangnya, Sabtu (11/3).
Selama menyelanggarakan Kelas Binaan Daihatsu ini, katanya, SMK Mutu harus melakukan pengembangan standarisasi hard dan softskill dengan memasukkan budaya industri, seperti work habit, Kaizen/inovasi. Sedangakan, pengembangan kompetensi siswa dilakukan in class dan penugasan project. [min]