SMKN 1 Turen Jadikan Hasil AN Tingkatan Mutu dan Layanan Sekolah

Foto: Siswa-siswi SMKN 1 Turen saat mengikuti tes AKM secara daring. 

 

MALANG – Program Asesmen Nasional (AN) dan Survei Lingkungan Belajar dilaksanakan di semua sekolah selama sepekan ini. Hasilnya, diharapkan bisa menghasilkan peningkatan mutu pembelajaran dan penyelenggaraan pendidikan nantinya. 
 
Asesmen Nasional ini dijadualkan dua gelombang, yakni pada 21-22 September 2021 dan pada 23-24 September 2021. Seperti di SMKN 1 Turen Kabupaten Malang, AN diikuti secara daring oleh 45 siswa sebagai sampel dan ditentukan secara acak oleh Kemendikbud Ristek. 
 
Waka Kurikulum SMKN 1 Turen, Susiatining Rahayu mengungkapkan, Asesmen Nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), juga survei karakter dan survei Lingkungan Belajar yang harus diikuti siswa dan guru. AN di SMKN 1 ini dilangsungkan selama dua hari, pada 22-23 September 2021.
 
Dikatakan, saat AKM tiap peserta harus mengerjakan tes secara daring materi kemampuan literasi dan numerasi. Lalu, dilanjutkan mengisi kuisioner survei Lingkungan Belajar. Mereka adalah siswa yang terpilih secara acak dari berbagai program keahlian yang ada. 
 
“Asesmen Nasional ini sifatnya lebih untuk pemetaan dan mengukur mutu pembelajaran dan sekolah. Hasilnya, akan kami jadikan bahan evaluasi tentang proses (layanan) pembelajaran yang sudah dilakukan. Terlebih, selama ini proses pembelajaran masih tidak bisa dilakukan dengan tatap muka,” jelasnya. 
 
Susiatining mengungkapkan, lebih dari setahu proses pembelajaran dilakukan dengan daring, dengan memanfaatkan zoom meet dan microsoft teams. Menurutnya, dengan penyampaian materi bisa dilakukan. Akan tetapi, untuk pendalaman dan praktik tentunya tidak bisa intensif dan semaksimal dibanding dengan tatap muka. 
 
Menurutnya, selama pandemi pendalaman materi dan kegiatan praktik hanya bisa dilakukan secara bergiliran minimal dua pekan sekali. Padahal, lanjutnya, dalam pembelajaran normalnya biasanya bisa dilakukan sewaktu-waktu sepekan sekali. 
 
“Jadi, praktis situasi ini berpengaruh pada penguasaan dan hasil belajar siswa. Apalagi, yang kelas XI memang sejak awal belum pernah tatap muka,” imbuh guru produktif bisnis daring dan pemasaran tersebut. 
 
Pihaknya tetap berharap, hasil AN dalam aspek penguasaan materi AKM bisa mencapai setidaknya 80 persen. Karena, sebelumnya juga sudah banyak dilakukan penyesuaian dalm pemberian kompetensi sesuai model-model materi AKM oleh semua guru. 
 
“Selama pembelajaran maupun ujian daring, semua sudah diupayakan diberikan sesuai kisi-kisi. Bagaiamana pemahaman materi HOTS, penalaran, juga literasi dan numerasi sebagai kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa,” demikian Susiatining Rahayu. [rul]
Sebarkan berita:

About Choirul Amin

Founder PT. Cendekia Creatindo

View all posts by Choirul Amin →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *