Inspirasicendekia.com, MALANG – Kabupaten Malang memiliki sejumlah tokoh sekaligus pegiat olahraga yang sangat senior. Jamhuri (64), salah satu pegiat olahraga bela diri berpengalaman dan hinggi kini masih aktif melatih.
Jamhuri menjadi sensei yang cukup disegani di kalangan pelatih dan atlet cabor kempo. Pemilik sabuk tingkat DAN V ini mengenal dan menekuni bela diri kempo sudah hampir lima dasawarsa.
“Saya mengenal bela diri kempo sejak 1969 di tempat latihan perusahaan proyek Brantas Abipraya di Kota Malang,” kenang Jamhuri, Kamis (16/11).
Saat itu, lanjutnya, latihan diasuh langsung oleh mendiang Sensei Utin Sahras asal Jawa Barat. Almarhum Sensi Utin sendiri merupakan salah satu diantara 3 pendiri kempo di Indonesia.
Selama menjadi kenshi atau atlet kempo, Jamhuri sempat turun di berbagai kejuaraan. Terakhir, ia merupakan atlet di kejurnas kempo tahun 1998, walau hanya sampai partai semifinal.
Jamhuri adalah generasi pertama kenshi di Malang yang hingga kini masih eksis melatih. Awal-awal berlatih kempo, ia satu angkatan dengan 87 atlet Shorinji kempo Cabang Malang yang rutin berlatih sepekan dua kali. Menurutnya, saat itu memang kempo belum dikenal masyarakat Malang.
Semua sempat mencapai tingkatan Kyu 2 (sabuk biru). Menuju Kyu 1 (sabuk coklat) tersisa 17 atlet. Kebanyakan atlet adalah mahasiswa sehingga selesai studi meninggalkan Malang. Jadi, yang aktif tinggal dirinya.
“Awal-awal perkembangan kempo di Malang di lingkungan kampus. Shorinji kempo saya sempat ikut babat alas dan melingkupi Malang Raya, hingga terbentuk 24 Dojo,” beber pensiunan staf Satserse Polres Malang 2010 lalu ini.
Jamhuri termasuk yang ikut mendirikan Dojo Gondanglegi. Ia bersama dua sensei lain angkatan kedua, Daud Tatengkeng, yang membentuk Dojo Klojen Kota Malang, dan Bambang Anjar, yang mengembangkan Dojo di Pagak.
“Saat ini, ada 19 Dojo di Kabupaten Malang. Jumlah kenshi setidaknya 1.207 atlet, sebagian sudah pernah mengikuti kejuaraan. Dojo paling kuat di Kabupaten Malang adalah Patal Lawang dan Gondanglegi,” ungkapnya.
Jamhuri menambahkan, selama menggeluti kempo waktunya lebih banyak dipakai melatih, terlebih sepeninggal Sensei Utin. Ia sekarang pemilik sabuk DAN V yang merupakan tingkat tertinggi se Jawa Timur.
Jamhuri juga pernah menjadi wasit saat Sea Games Jakarta-Palembang. Ia aktif menjadi pengurus KONI sejak era Bambang Sugeng. Ini karena kempo dianggap subur atletnya dan banyak sumbangkan medali. Jamhuri pun bertekad ingin aktif bergiat di olahraga tidak berbatas usia. [min]