inspirasicendekia.com, MALANG – Menguatnya harapan masyarakat soal tetap adanya pembelajaran di sekolah juga menjadi atensi pihak PGRI Kabupaten Malang. Diwacanakan akan dilakukan terbatas, PGRI meminta ujicoba sekolah di masa pandemi ini dilakukan dengan serius dan benar-benar aman dari covid-19.
Ketua PGRI Kabupaten Malang, Dwi Sucipto mengungkapkan, soal keinginan dan keprihatinan publik terhadap terlalu lamanya pelajar tidak masuk sekolah, dan hanya belajar dari rumah, sudah pernah ditelaah secara khusus oleh PB PGRI Pusat. Setidaknya, ini diketahui dari hasil survey yang dilakukan beberapa waktu lalu kepada semua responden terkait.
“Secara nasional, PGRI sudah pernah melakukan survey terbatas terkait harapan kembali sekolah. Respondennya orang tua, siswa sendiri, juga para guru. Memang, 85 persen orang tua masih was-was jika sekolah dimasukka. Tetapi, tidak dipungkiri adanya kerindan pada lingkungan sekolah, antarsiswa maupun gurunya,” beber Dwi Sucipto, di sela Rapat Pembinaan Kepala Sekolah di bawah YLPP-PGRI, Kamis (13/8) siang.

Dikatakan, pihaknya juga mendukung langkah Pemprov Jawa Timur yang berencana melakukan uji coba memasukkan sekolah untuk jenjang SMA/SMK/MA dalam waktu dekat. Informasinya, ujicoba hanya pada satu sekolah tiap kabupaten/kota yang memang benar-benar sudah siap.
“Kami mendukung ujicoba terbatas masuk sekolah. Tetapi, harus benar-benar dipastikan protokol kesehatan dan aman covid-19. Semua gurunya dipastikan tidak terpapar, ya harus di rapid test dulu,” tegas Dwi Sucipto.
Alternatif lainnya, kata Dwi, bisa dilakukan home visit oleh guru, untuk pembelajaran daring, yang tidak mungkin bisa dilakukan di sekolah. Akan tetapi, menurutnya ini juga harus tetap dilakukan dengan hati-hati, dengan dipastikan daerah kediaman siswa yang akan dikunjungi aman dan bukan masuk klaster terjadi kasus covid-19.

Terkait rencana masuk sekolah ini, lanjut Dwi, pihaknya berharap uji coba dilakukan tidak setengah-setengah. Ini karena menurutnya yang akan didapat dari ujicoba dan simulasi di sekolah yang dimasukkan pada masa pandemi ini, menjadi pijakan untuk diterapkan lebih luas di lebih banyak titik sekolah yang lain.
“Setelah jenjang SMA/SMK, disusul ujicoba pada jenjang pendidikan dasar. Kami berharap, lebih banyak lagi setidaknya satu sekolah tiap jenjang dalam satu eks-kawedanan atau kecamatan,” kata Dwi.
PGRI Kabupaten Malang juga berharap, hal ini sudah dipersiapkan dan lebih diantisipasi pelaksanaannya.
“Sepekan sebelum dimasukkan, mestinya sudah disiapkan semua. Terpenting, adalah rapid tes dan protokol kesehatan anticovid-19. Orang tua siswa juga tetap dipehatikan, dan dilibatkan selama masa uji coba ini ” tegas Dwi Sucipto.
Lampu hijau pembelajaran tatap muka juga sempat dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam kesempatan siaran pers belum lama ini. Skenarionya, sekolah boleh dimasukkan untuk wilayah kasus zona hijau dan kuning covid-19. [min]