inspirasicendekia.com, MALANG – Tradisi juara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK dipertahankan pelajar SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Tiga siswa SMK ini ditetapkan meraih tiket LKS SMK tingkat nasional tahun ini.
Mereka adalah Aliffiandi Arga Zaid Elfahmi, juara 1 bidang lomba industrial control, serta Galih Lia Wulan Agustya dan Gilang Aji Pratama, keduanya tim bidang keahlian mobile robotics.
‘Kesuksesan memang tidak datang tiba-tiba’, begitu tepatnya menggambarkan bagaimana prestasi juara 1 LKS SMK Jatim ini bisa diraih Aliffiandi maupun Galih Lia dan temannya.
“Kami sudah mulai praktik latihan sejak kelas X. Biasanya setelah jam pulang sekolah, rata-rata selama tiga jam,” kata Aliffiandi Arga, Kamis (9/5/2019) sore ditemui di kampus sekolahnya.
Ia mengaku, awal-awal latihan hanya belajar materi dasar. Kamudian, mulai memantapkan latihan saat kelas XI. Ia lebih banyak mengerjakan project, menyelesaikan soal LKS tahun sebelumnya.
“Project (soal) ganti-ganti yang harus diselesaikan. Satu project butuh dua hari sampai selesai, dengan durasi maksimal 16 jam. Dan saya bisa selesaikan lebih cepat, hanya 10 jam,” kenangnya.
Bahkan, lanjut Aliffandi, mengerjakan soal LKS SMK Jatim kemarin bisa diselesaikannya dalam waktu 7 jam. Tes terdiri dari ujian tulis, mekanik di panel, dan programming, yakni membuat kontrol dan plan pengisian botol.
“Ada empat step yang dikerjakan, dan tiap proses ada error systemnya. Paling sulit itu pengepakan. Saat latihan pernah alami error, tetapi saat lomba LKS nihil kesalahan,” ungkapnya.
Aliffandi mendapatkan skor akhir 92 dan
19 peserta LKS SMK Jatim bidang lomba industrial control. Sementara, pasangan tim mobile robotic, Galih Lia Wulan Agustya dan Gilang Aji Pratama, juga sukses juara 1 LKS SMK se Jatim mengungguli 13 kompetitor lainnya.
“Kami operasikan robot Robotino Festo V3. Robot ini harus mampu melakukan job di industri untuk memindahkan barang, deteksi marker (barcode), dan mengenali bentuk benda,” kata Lia Wulan yang menjadi programmer saat lomba.
Saat lomba, robotnya harus bisa melakukan dua job: mendeteksi bentuk dan dikirim ke tempatnya dan memenuhi pesanan berdasarkan barcode atau warna.
“Ada enam jenis warna dan enam barcode yang harus dikenali. Deteksi barcode lebih sulit. Tidak menggunakan sensor, tetapi kamera yang dipasang di depan robot,” beber Lia.
Menurutnya, kerja robot seperti apa tergantung programmer. Agar tetap sukses saat LKS SMK nasional, ia mengaku harus lebih banyak bisa eksplore (mencoba) dan mencari referensi sebanyak-banyaknya.
Baik Aliffandi Arga maupun Galih Lia, sama-sama merasa bangga bisa juara meski baru pertama ikut lomba dan langsung bisa berpartisipasi di ajang LKS Jatim hingga nasional. Keduanya kini masih menunggu rekrutmen kerja dari PT Denso Indonesia.
Pada ajang LKS SMK se Jatim ini, perolehan juara siswa SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen cukup membanggakan. Yakni, juara 1 bidang Industrial Control dan Mobile Robotic, juga juara 2 Mobile Robotic dan juara 3 bidang keahlian Mechatronic. [amn]