Inspirasicendekia.com, MALANG.KAB – Para guru dan peserta di SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi, Kabupaten Malang, bakal semakin berpeluang dan memiliki kesempatan meningkatkan kompetensi bahasa Inggrisnya. Ini setelah pihak SMK Mutu memastikan bekerja sama dengan American Indonesian Exchange Fulbright (AMINEF).
Tahapan kerja sama ini sudah diawali dengan kedatangan pihak AMINEF ke SMK Mutu untuk memberikan survey dan briefing terkait program English Teaching Assistanship (ETA) yang ditawarkan, Jumat (26/5) siang. Dalam kesempatan ini, Mrs Cecilia, utusan resmi AMINEF melakukan survey langsung persiapan SMK Mutu.
Wakil kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Martono ST mengungkapkan, kemampuan berbahasa Inggris yang bagus adalah kebutuhan wajib bagi siswa SMK Mutu dalam mendukung pendidikan internasional. Dikatakan, melalui program kerja sama dengan American Indonesian Exchange Fulbright (AMINEF) ini diharapkan kesempatan belajar di luar negeri dalam bentuk study exchange dan beasiswa kuliah pasca lulus yang terbuka lebar bagi siswa.
“Selain peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris, beragam kompetisi Internasional bahasa serta kesempatan besar untuk study gratis ke Amerika bisa didapatkan siswa maupun guru,” katanya.
Semetara itu, mengutip pemaparan Mrs Cecilia, Program English Teaching Assistanship (ETA) adalah berupa pengiriman relawan untuk menjadi pendamping dalam proses pembelajaran di kelas intra dan ekstra, khususnya yang berkaitan dengan Bahasa Inggris.
“SMK Mutu adalah salah satu dari 21 SMA/SMK di Indonesia yang memperoleh kesempatan berharga ini. Dan di Kabupaten Malang, menjadi satu-satunya sekolah menengah yang pendidikannya disupport oleh AMINEF” demikian seperti dituturkan Cecilia, utusan AMINEF dalam kesempatan survey siang itu.
Rencananya, Gregory Sutton, seorang volunteer ETA berkebangsaan Amerika segera bergabung pada bulan Juni mendatang untuk melihat situasi dan kondisi belajar serta lingkungan di SMK Mutu. Ini dilakukan sebelum ia benar-benar melakukan pendampingan selama 10 bulan mendatang yang dimulai pada Juli 2017.
Selama menjalankan tugasnya pada program ETA, volunteer ETA harus didampingi seorang counterpart dan beberapa co-teacher dari sekolah setempat. Warga amerika ini akan menjadi native speaker dan asisten guru bahasa Inggris di SMK Mutu. Namun, ia bukan lah guru pengganti dan tidak memiliki jam mengajar sendiri.
Menurut rencana, bersama guru Bahasa Inggris relawan program ETA AMINEF akan ikut mengajar siswa kelas X dan XI dengan jumlah maksimal 25 jam pelajaran dalam sepekan dan 10 jam ekstra. [sil/min]