Inspirasicendekia.com, MALANG – Lapangan kampus 2 SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen (Malvocs) tampak memerah saat hari libur sekolah, Ahad (5/11) pagi. Bahkan, seragam merah-merah yang dikenakan ratusan pelajar ini tersebar di hampir semua sudut sekolah yang berada di wilayah Sukun, Kepanjen ini.
Awalnya, pelajar yang merupakan anggota bela diri Tapak Suci dari beberapa wilayah kecamatan di Malang bagian selatan ini berkumpul membentuk barisan di lapangan utama saat pagi. Selanjutnya, dalam kelompok masing-masing mereka melakukan berbagai aktivitas fisik dan gerakan bela diri dipandu satu pelatih. Meski pagi beranjak panas, ini tak dirasakan para pesilat remaja tersebut.
Para anggota Tapak Suci ini tengah menjalani Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Selama beberapa jam, mereka menyelesaikan satu persatu materi ujian yang ditentukan. Diantaranya, Keislaman dan Kemuhammadiyahan serta kemampuan ragawi yang terdiri dari kuda-kuda, pola langkah, jurus dasar, dan ujian fisik.
Ali Muntohib, wakil sekretaris Pimpinan Daerah (Pimda) 229 Tapak Suci Kabupaten Malang mengungkapkan, UKT ini digelar dengan dibagi wilayah Malang selatan serta Malang utara dan Barat. Ujian kali ini diikuti 451 peserta, paling banyak adalah calon siswa sejumlah 425 pesilat. Mereka adalah pemilik sabuk putih yang berusia mulai kelas 3-4 SD/MI hingga jenjang SMP/SMA.
“Ujian kenaikan tingkat diselenggarakan dua kali tiap semester. Penilaian yang dihasilkan merupakan bahan evaluasi bagi pelatih. Tidak ada yang tidak lulus, karena karena siswa yang kurang bagus kemampuannya tetap terus dibina,” katanya di sela-sela ujian, Ahad (5/11) siang.
UKT Tapak Suci berikutnya juga akan digelar pada Ahad 12 November 2017 mendatanh di kecamatan Dau. Peserta ujian tapak suci ini diikuti siswa dari Dau, Pujon, Ngantang, Kasembon, Singosari dan Lawang.
Dikatakan, jumlah total se Kabupaten Malang anggota tapak suci sekurangnya 1.171 siswa. Jumlah ini sesuai yang terpantau melalui database peserta UKT. Di Kabupaten Malang masih banyak pembibitan dengan peserta paling banyak pra remaja dan remaja. Kelompok usia ini dinilai potensial dengan prestasi tanding (fight) dan seni yang seimbang.
“Ada 8 jurus nasional yang ada di Tapak Suci. Untuk seni merupakan gabungan gerakan jurus dan permainan senjata,” pungkas Ali. [rul]