Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mulai memfokuskan pada penyiapan daya saing para pendidik sekolah Muhammadiyah. Upaya ini dilakukan dengan memberikan workshop dan pelatihan peningkatan kompetensi secara rutin dan berkelanjutan.
Seperti Ahad (28/2/2016) lalu, setidaknya 200 guru dari sekolah di bawah naungan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah mengikuti seminar singkat dan studi lapangan di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut setelah sebelumnya selama Jumat-Sabtu, 26-27 Februari, mereka mengikuti workshop yang dilangsungkan di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kegiatan studi lapangan ini diawali dengan paparan yang disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Prof DR Baidlowi, MSi. Paparan lainnya disampaikan kepala SMK Muhammadiyah 7 H Pahri MAg. Dalam workshop selama tiga jam ini, banyak disampaikan best practices pembelajaran dan pengelolaan sekolah.
Suprayogi, salah seorang peserta workshop asal SMA Muhammadiyah 8 Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara mengungkapkan, selama mengikuti workshop dan studi banding, ia banyak belajar terkait beberapa kekuatan yang harus dimiliki sekolah untuk bisa berkembang. Diantaranya, soal pentingnya membangun image building, trust, institution building.
Dikatakan, memperkokoh ketiga hal tersebut memang penting. Apalagi, di lingkungan pendidikan di daerahnya, persaingan antarsekolah menjadi tantangan tersendiri yang harus diantisipasi.
“Trust building, membangun kepercayaan dari dalam sangat lah penting dan menjadi modal sekolah bisa maju. Ini harus dimulai dari stakeholder pendidikan di sekolah masing-masing. Sekembali ke sekolah asal, kami akan kejar itu (trust-building, red),” terang guru yang juga wakasek kurikulum ini.
Sementara itu M Pahri, kepala SMK Muhammadiyah 7 mengatakan, selain paparan workshop, dalam kesempatan tersebut juga diinisiasi pembentukan Forum Guru Muhammadiyah se Indonesia. Forum guru ini, katanya, bertujuan melakukan pembinaan peningakatan mutu dan kompetensi guru-guru sekolah Muhammadiyah di Indonesia. “Potensi SDM guru Muhammadiyah cukup melimpah dan harus ditingkatkan. Harapannya, guru sekolah Muhammadiyah nantinya juga bisa go internasional,” katanya.
Ditambahkan, kepengurusan forum guru Muhammadiyah nasional ini selanjutnya akan dikembangkan di tingkat provinsi dan derah (kabupaten/kota). Rencananya, pada April mendatang, kepenguruasan akan dikukuhkan saat Rakernas Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah di Jakarta.