inspirasicendekia.com, MALANG – Selama pandemi yang terpaksa menutup kegiatan sekolah, hampir tak pernah terlihat apel upacara di lapangan sekolah. Pemandangan barisan berjajar pelajar dan guru berseragam saat pagi sebelum masuk kelas, tak lagi bisa didapati.
Pentingnya kegiatan apel ini menjadi atensi khusus pihak SMPN 1 Pagak Kabupaten Malang. Meski harus dilakukan secara virtual, SMPN 1 ini tetap mewajibkan siswa-siswinya mengikuti apel dari rumah setiap Senin pagi sebelum pembelajaran daring.
“Pendidikan karakter tetap nggak boleh hilang meski harus banyak belajar di rumah. Setidaknya, dengan tetap mengikuti apel secara virtual, maka karakter anak bisa dipertahankan,” kata Kepala SMPN 1 Pagak, Davit Harijono, via sambungan seluleranya, Sabtu (18/2/2021) siang.
Dikatakan, kegiatan apel virtual digelar secara zoom dan ditayangkan melalui link kanal youtube milik SMPN setempat, #DyaksaSatwikaBawana-spensapa. Dari apel pagi secara virtual ini, lanjut Davit, maka beberapa karakter bisa tetap ditanamkan seperti nasionalisme, kedisiplinan, juga kerja sama.

“Apel virtual ini bertujuan meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban siswa. Juga meningkatkan interaksi antara guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, jelasnya.
Komite sekolah pun diajak untuk ikut menyaksikan dan memberi masukan program penguatan pendidikan karakter, melalui apel pagi virtual dan juga pembacaan surat Yassin. Bagi yang beragama Kristen, ada pembinaan khusus melalui bimbingan rohani dan penugasan oleh guru pembina agama tersebut.
“Kami membentuk tim gugus tugas protokol kesehatan, tim kreatif untuk apel pagi dan yassinan virtual. Alhamdulillah berjalan dengan cukup baik,” jelas Davit Harijono.
Menurutnya, pendidikan dan penguatan karakter yang dilakukan dengan cara ini merupakan upaya, saat jauh dari anak-anak didik. Tidak bisa berharap diikuti secara maksimal memang, karena terkait juga dengan keterbatasan yang dialami mereka di rumah masing-masing.
Yang tidak bisa mengikuti, kata Davit, bisa beralasan terkendala akses internet. Meski ada bantuan paket kuota data internet dari Kemendikbud, diakuinya tidak serta merta bisa mencukupi untuk semua kebutuhan belajar daring.
“Ya, kami tidak melakukannya sendirian, melainkan dengan tetap meminta dukungan kerja sama wali siswa. Setidaknya, dengan ikut mengingatkan anak-anak. Syukur bisa meluangkan waktu sejenak ikut juga,” jelas pembina MGMP Bahasa Daerah SMP Kabupaten Malang ini.
Meningkatkan gairah kegiatan belajar secara virtual, juga diakukan SMPN 1 di luar kegiatan pembelajaran daring. Kegiatan kesiswaan dan pengembangam diri juga tetap diupayakan dan melibatkan sepenuhnya partisipasi siswa.
Davit mencontohkan, dilakukannya pemilihan calon ketua OSIS yang juga harus dilangsungkan secara daring akhir pekan lalu. Mulai dari penyampaian visi-misi calon ketua, hingga pengambilan suara, semua dilakukan secara daring.
Bakal calon ketua yang dijaring, diberi kesempatan tes wawancara di sekolah. Lalu, secara bergantian ditampilkan video paparan visi-misinya malalui kanal youtube yang bisa dilihat siswa lain.
“Pengambilan suara dilakukan secara online melalui link google form, yang dibagi dan harus diisi semua siswa,” demikian Davit. [rul]