KEPANJEN – Sebuah banner putih terbentang di pinggir jalan Ruko perempatan Jl Kawi – Jl Sumedang, Kota Kepanjen, Senin (3/8). Sejak pagi, perempatan ini pun menjadi pusat aktivitas penggalangan dana untuk pendidikan oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Raden Rahmat Kepanjen Kabupaten Malang.
Setiap kendaraan yang berhenti pada saat lampu lalu lintas merah di perempatan ini pun didatangi relawan aksi penggalangan dana ini. Dengan membawa kardus terbuka, para relawan ini pun berharap adanya sumbangan dari setiap pengendara yang disodori.
Dalam rilis resminya, ketua PMII Komisariat Unira Kepanjen menyatakan, aksi penggalangan dana ini merupakan wujud kepedulian terhadap kondisi masyarakat pribumi yang ada di wilayah pesisir pantai Malang Selatan, khususnya warga sekitar pantai Bajul Mati dan Sendang Biru Sumbermanjing Wetan. PMII mengkhawatirkan terpinggirkannya masyarakat pinggiran seiring pesatnya pembangunan dan investasi hingga 20 tahun mendatang. Tak terkecuali, soal pendidikan, karena dimungkinkan akan habis akses lahan untuk sekolah atau pendidikan lainnya.
Apalagi, ditengarai masyarakat wilayah pinggiran kurang mendapatkan perhatian pemerintah pada aspek ini. Koordinator relawan aksi penggalangan dana Mustofa Cholied mengungkapkan, aksi ini akan dilakukan hingga empat hari. Pada hari pertama ini, total dana yang terkupul hingga pukul 14.00 WIB adalah sejumlah Rp 503 ribu. Bantuan hasil sumbangan masyarakat ini akan difokuskan membantu pendirian SD Tunas Harapan dan membantu kebutuhan sekolah siswa-siswinya. [min]