inspirasicendekia.com, MALANG – Bulan Ramadan betul-betul dimanfaatkan memantapkan keyakinan oleh para guru SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Jumat (31/5/2019). Ngaji bareng dilakukan sebagai kebaikan untuk mempermudah segala urusan kelak.
Ngaji bareng ini dilakukan di masjid Fastabiqul Khairat yang ada di sekolah, diawali dengan membaca alquran. Secara berkelompok, puluhan guru dan karyawan SMKM 1 membaca satu persatu alquran dengan satu mentor.
Selanjutnya, diberikan materi kajian tentang thaharah (bersuci) yang benar sesuai tuntunan rasulullah SAW. Diantaranya, bagaimana berwudlu, mandi junub, dan tayamum. Semua tata cara berwudlu yang benar dijelaskan ustadz Erik Budianto MPdI, dan dituntunkan langsung ustadz AriefLukman Hakim.
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Drs Maryanto menyampaikan, ngaji bersama yang dilakukan ini merupakan kebaikan yang memang sepatutnya dilakukan.
“Ramadan ini kita manfaatkan untuk melakukan kebaikan. Sebagai pemimpin, pasti akan ditanya kebaikan apa yang sudah diberlakukan di sekolah ini,” kata Maryanto.
Ditegaskan, ngaji bareng tentang thaharah ini bermula dari perenungan dan keprihatinan fenomena yang ada. Terutama, terkait faktor apa yang bisa memengaruhi berkembang tidaknya sekolah.
“Saya berpikir, jangan-jangan ada yang masih kurang tepat soal niat dan amalan dasar sebagai muslim. Nah, ide kajian tentang thaharah ini muncul sebagai awal,” imbuh pria yang juga Sekretaris PDM Kota Malang ini.
Di akhir ngaji bareng, juga disampailkan oleh M Amirudin Atimurrahman, MPdI. Kultum ini menyampaikan tiga hal, kewajiban mencari ilmu, keutamaan puasa, dan meyakini qadla dan takdir dengan benar.
“Manusia itu tidak lepas dari kesalahan, baik kepada Allah SWT maupun sesama. Puasa yang benar dijamin akan menghapus semua kesalahan yang lalu-lalu,” tegasnya.
Soal nasib, lanjut Amirudin, harus dipahami dalam dua hal secara tepat. Yakni, takdir berarti ketetapan yang sudah ditentukan, seperti jodoh, kematian, dan rezeki.
“Ada nasib yang terlahir dari kerja keras dan doa kita. Jadi, salah jika pasrah begitu saja tanpa mau berusaha,” pungkasnya.
Hari sebelumnya, juga digelar kajian Ramadan oleh ustadz Thohir Luth MA, pengurus PW Muhammadiyah Jawa Timur. Dalam tausiyahnya, Thohir Luth mengajak komitmen ikhlas dalam menjalankan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). [ameen]