Membatik Sintetis bersama Bunda PAUD, Melestarikan Budaya Sejak Dini

Inspirasicendekia.com, MALANG – Puluhan kain bermotif batik tampak digeber di pelataran pendopo kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Malang di Jalan Penarukan 1 Kepanjen, Kamis (24/1) siang. Kain batik ini sengaja dilapisi cairan lalu dikeringkan oleh ratusan ibu-ibu yang ada.

Ratusan ibu-ibu ini adalah pendidik PAUD dan TK yang menjadi peserta pelatihan membatik pewarnaan sintetis yang dilangsungkan hari itu. Dalam elatihan ini, mereka memang diajak membuat kain batik berukuran taplak meja dengan motif bebas.

“Oleh Kemdikbud, memang pemerintah menginginkan batik merupakan kekayaan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Jadi, membatik harus juga diajarkan sejak dini, mulai PAUD/TK hingga masyarakat umum,” kata Naila Chamidah, fasilitator pelatihan membatik, Kamis (24/1) siang.

Selain untuk melestarikan kekayaan budaya, lanjut Hamidah, pelatihan membatik ini diharapkan bisa lebih luas dan menghasilkan kain-kain batik yang bisa dijual.

“Karena rata-rata masih pemula, tetap perlu banyak latihan sehingga nantinya akan bisa dan mahir dengan sendirinya,” imbuh pendiri Lembaga Pelatihan dan Kursus Ganesha Kepanjen ini.

Agar lebih memasyarakat, lanjutnya, diusulkan ada tindak lanjut pelatihan membatik yang lebih menyeluruh. Mulai teknik menggambar, pewarnaan alami dan sintetis, ecoprint atau cap, hingga uji kompetensinya.

“Sudah diusulkan tahun ini. Kami ingin nantinya batik lebih memasyarakat di Kabupaten Malang. Dan, ada satu keunggulan keterampilan membatik di kampung-kampung atau kelurahan,” tegas Hamidah.

Sementara itu, anggota Komunitas Batik Kabupaten Malang, Tutuk Yudiasih menambahkan, saat ini ada 300an lebih pengrajin batik yang tergabung dalam komunitasnya.

“Mereka eksis semua, namun tetap perlu terus mendapatkan pelatihan dan pembinaan pemkab Malang. Syukur, dibantu hingga akses pemodalan dan pemasaran,” kata Tutuk. [rul]

Sebarkan berita:

About Choirul Amin

Founder PT. Cendekia Creatindo

View all posts by Choirul Amin →

One Comment on “Membatik Sintetis bersama Bunda PAUD, Melestarikan Budaya Sejak Dini”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *