Inspirasicendekia.com, MALANG – Muatan Kurukulum 2013 yang agak berbeda harus diterapkan di sekolah tahun ini. Dengan kurikulum yang lebih integratif, maka guru dituntut untuk bisa menguasai pembelajaran dengan baik dan tidak membosankan.
Untuk penerapan K-13 tahun ajaran ini, sekolah-sekolah mulai sibuk mempersiapkan diri dan sumberdaya pendidiknya. SMAN 1 Dampit Kabupaten Malang misalnya, melangsung workshop Kurikulum 2013, pada Senin-Selasa, 19-20 Juni 2017. Workshop yang diikuti semua guru SMAN setempat ini mendatangkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Malang Gunawan Wibisono.
Mahrus MPd, pengawas SMA provinsi Jatim menjadi narasumber tamu workshop tersebut mengungkapkan, ada perubahan K-13 dibanding yang berlaku tahun lalu, yakni ada penambahan integrasi penguatan karakter (PPK), literasi dan penilaian pembelajaran. Yakni, penilaian kompetensi inti (KI) KI1 (agama) dan KI2 (sosial).
Dikatakan, penguatan karakter dilakukan melalui pembelajaran langsung oleh guru agama dan PKn dan indirect teaching guru lain secara integrasi melalui pemberian keteladaan sikap.
“Tantangan guru terkini, harus pandai-pandai memodifikasi metode pembelajaran dalam satu jam pelajaran tatap muka. Pembelajaran harus bisa mencakup K1 dan KI2 dan bukan hal mudah dan sederhana. Perlu berbagai modifikasi agar tidak menjenuhkan,” terangnya.
Dikatakan, pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jatim tentunya mengapresiasi SMA-SMA yang memiliki program-program yang bagus. Seperti, perangkat kurikulum dan pembelajaran sebelum tahun ajaran yang sudah benar-benar dipersiapkan. [rul]