Dampak gadget bagi anak dibahas dalam seminar parenting bertema ‘Waspada Dampak Gadget terhadap Anak’, yang dilangsungkan di hall Pusat Sumber Belajar (PSB) MAN 3 Kota Malang, Ahad (13/12/2015). Seminar yang digelar Rumah Cerdas Malang ini menghadirkan tiga narasumber yang selama ini bergiat pada pendidikan anak dan parenting. Diantaranya, dr Vivi (pengasuh Rumah Cerdas) dan Dr.med Tommy Alfandy Nazwar, dr,SpBS.
Dalam materinya, dr Vivi-Dokter Parenting mengungkapkan keprihatinannnya pada maraknya penggunaan gadget pada anak-anak. Dalam makalahnya yang berjudul ‘Anakku Generasi Al Quran, Bukan Generasi Gadget-an’, dr Vivi mengungkap gadget ibaratnya sesuatu yang wajib dibawa kemana-mana. Hal yang mungkin tidak demikian halnya terjadi pada Al-quran misalnya.
Dr Vivi memang tidak menafikan sisi positif alat komunikasi gadget dalam kehidupan sehari-hari. Namun begitu, katanya, gadget yang juga banyak memiliki aplikasi games, sangat digandrungi anak-anak. Satu sisi, games bisa menjadi hiburan dan membuat fresh kembali anak setelah melewati kegiatan belajar yang panjang. Namun, game yang sifatnya petualangan dan banyak level, akan memicu anak-anak berlama-lama memainkannya. Belum lagi, dampak peluang anak mengakses content tak layak seperti pornografi dan aksi kekerasan.
“Saat anak lebih asyik bermain game dengan gadgetnya, perkembangan otak bagian frontalnya (prefrontal cortex) menjadi tidak berkembang maksimal. Akibatnya, anak menjadi kurang empati bagi sekitarnya, bingung memutuskan suatu masalah, bahkan bisa cenderung bersifat agresif terhadap sekiling,” demikian paparan dr Vivi.
Sebagai orang tua dan keluarga muslim, dr Vivi mengajak peserta lebih mengenalkan Al-qur’an daripada membiarkan anak bermain gadget. Membiasakan anak lebih kepada AL-Quran, katanya, merupakan pembiasaan yang baik sejak dini pada generasi kita. Apalagi, masa anak-anak adalah pondasi awal pembentukan karakter.
Pemateri lainnya, Dr.med Tommy Alfandy Nazwar, dr,SpBS mengungkapkan, layaknya narkoba, gadget juga bisa menyebabkan penggunanya kecanduan. Menurutnya, beberapa hal bisa dikenali manakala anak sudah kecanduan gadget. Diantaranya, kurangnya konsentrasi, fokus, dan perhatian; mengalami masalah daya ingat dan pengambilan keputusan; perasaan stress, gelisah dan gangguan komunikasi.
“Selain itu, anak yang sudah kecanduan gadget bisa mengalami keluhan fisik, penglihatan, serta dampak-dampak fisik dan psikologis lainnya,” terangnya.
Dr.med Alfandy Nazwar membagi beberapa tips agar anak bisa terhindar dari kecanduan bermain gadget. Diantaranya, menggunakan gadget seperlunya dan hanya jika benar-benar penting, dan penggunaan tetap dalam pengawasan.
“Tidak kalah penting, jangan berikan gadget pada anak balita dan minta bantuan profesional jika didapati kecanduan anak pada gedget sudah kelewat batas,” demikian praktisi medis kesehatan anak ini.
Pewarta: Choirul Ameen