inspirasicendekia.com, MALANG – Dinas Pendidikan Kabupaten Malang harus melakukan pengadaan tambahan bantuan seragam siswa SD dan SMP. Ini menyusul membengkaknya jumlah siswa melebihi usulan awal sehingga harus dilakukan penambahan.
“Memang ada laporan kekurangan, paling banyak terutama sekolah swasta. Namun, ada juga sekolah negeri yang kelebihan. Jadi, harus pengadaan baru lagi. Jumlahnya sekitar 4 ribu (stel),” ungkap Plt Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Puji Hariwati, di sela pembinaan SMP swasta di Gedung PGRI, Pakisaji, Kamis (22/8/2019) sore.
Dikatakan, membengkaknya jumlah seragam bantuan yang harus diberikan ini, terutama disebabkan bertambahnya siswa baru dari luar daerah yang sekolah di Kabupaten Malang.

“Dasar usulan bantuan pengadaan seragam kemarin jumlah siswa SD yang mau lulus. Tetapi, ternyata banyak sekolah swasta yang mendapatkan siswa baru luar daerah,” jelasnya.
Puji Hariwati menegaskan, agar bantuan seragam yang ada segera dibagikan, sehingga diketahui jumlah pasti kekurangan atau kelebihan di tiap sekolah.
“Seragam sejak Juli lalu sebenarnya sudah siap. Tapi, harus menunggu dulu semua proses administrasi dan pemeriksaan spesifikasi barang oleh tim kejaksaan. Nah, sekarang sudah clear dan harus segera dibagikan,” tegasnya.
Koko Subagio, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bantuan Pemerintah Daerah Pengadaan Pengadaan Seragam Dindik Kabupaten Malang mengungkapkan, pengajuan awal bantuan seragam sejumlah 26 ribu pasang, dengan pagu anggarannya mencapai Rp 13 miliar lebih.
“Ternyata jumlah siswa calon penerima bantuan membengkak, menjadi sekitar 29 ribu lebih. Sudah diajukan penambahan anggarannya, sejumlah Rp 1 miliar lebih,” jelasnya.
Dengan pengadaan tambahan ini, lanjutnya, maka akan ada proses tender atau lelang ulang. Proses pengadaan ulang diperkirakan membutuhkan waktu selama 2 bulan, sehingga selesai hingga distribusi sekitar Desember 2019 mendatang.
Kurangnya jumlah bantuan hibah seragam ini diakui pihak sekolah, sebagian bahkan mengaku belum menerimanya sama sekali.
“Sekolah kami belum menerima seragam bantuan ini. Untuk kelas 7 saja jumlahnya 40 siswa. Ya, kami menunggu saja, dan memperbolehkan anak-anak berseragam seperti saat SD/MI dulu,” ungkap Ismariyati, SMP PGRI 1 Bululawang. [min]