Inspirasicendekia.com, MALANG – Prestasi pada Festival Film Pelajar nasional yang diterima tim siswa Malvocs SMK Muhammadiyah 5 (SMEAMU) Kepanjen, Kamis (20/7) kemarin, menjadi salah satu kado istimewa bagi siswa baru tahun ajaran ini. Di ajang ini, film garapan siswa Malvoc dinilai salah satu karya terbaik dan mendapatkan penghargaan juara 2.
“Iya betul, kemenangan tim Malvocs dalam Festival Film Pelajar yang digelar di Bondowoso kemarin menjadi kado istimewa bagi almamater tercinta SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen di awal tahun ajaran ini. Senin pekan depan ketika upacara bendera hadiah piala kado istimewa ini akan diserahkan langsung kepada kepala sekolah di depan semua siswa baru,” kata Ibnu Sina selaku guru pendamping, Sabtu (22/7) pagi.
Dikatakan, film karya siswa SMEAMU ini bersaing dengan film pendek dari 20 peserta festival, termasuk dari peserta luar Jawa. Hasilnya, tim Malvocs dengan film ‘Wangsa’ berhasil masuk 8 besar. Setelah sesi presentasi dan adu argumentasi, akhirnya film pendek ‘Wangsa’ berhasil meraih penghargaan sebagai peringkat 2.
“Sebenarnya ada dua karya film pelajar yang dikirim oleh tim Malvocs, yakni berjudul ‘Bukan Rejeki’ dan ‘Wangsa’. Film Bukan Rejeki masih harus puas berada di posisi 10 besar kemarin,” imbuhnya.
Kepala SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen Arif Joko Suryadi mengucapkan syukur alhamdulillah atas diraihnya prestasi Malvocs SMEAMU awal tahun ini. Pihaknya pun mengaku bangga pada semangat anak didik dan tim film Wangsa. Dengan prestasi ini ia berharap bisa dilanjutkan semua bakat dan kreativitas lainnya.
Sebelumnya Arif Joko mengungkapkan, SMEAMU juga telah mematangkan pendidikan menyenangkan bagi siswa-siswinya setahun mendatang. Pengembangan layanan pendidikan yang menyenangkan ini karena pihaknya telah menjadikan komitmen Malvocs sebagai ‘where learning is fun.’
Ke depan, kata Arif Joko, ‘where learning is fun’ ini diwujudkan dengan setting lingkungan sekolah yang menyenangkan bahkan diawali sejak kedatangan siswa baru yang disambut dengan 3S (Salam, Senyum, Sapa). Siswa-siswi SMKM 5 juga disiapkan kafe literasi yang berisi jajanan kantin namun dilengkapi dengan berbagai bacaan layaknya perpustakaan.
“Di sela waktu istirahat, siswa bisa melakukan aktivitas membaca dan literasi dengan suasana ala kafe. Di dalamnya, siswa bisa menikmati bergelut dengan buku-buku dengan nyaman sekligus membiasakan karakter malalui kantin kejujuran,” terangnya.
Selain itu, belajar nyaman untuk penguatan pendidikan karakter diterapkan berbasis masjid, yakni semua kegiatan pembelajaran berawal dari masjid dan diakhiri di masjid. Pembaharuan karakter. Di masjid, diantaranya dilakukan pembiasaan salat duha dan mengaji bagi siswa-siswi SMK Muhammadiyah 5. [rul]