HAMPARAN pasir sepanjang pesisir pantai Prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur yang cukup panas dipenuhi ribuan manusia, Senin (23/10). Gemulai gerakan sekitar 700 penari dengan alunan musik khas daerah ini menambah pesona pemandangan di pantai yang terkenal elok dengan ombak dan pasirnya ini.
Ratusan penari ini meramaikan acara pembukaan Jambore Pemuda Daerah (JPD) Provinsi Jawa Timur yang dipusatkan di Kabupaten Trenggalek, selama Senin sampai Rabu, 23 Oktober 2017. Tari tradisional Turonggo Yakso ini melibatkan sedikitnya 700 penari anak-anak usia SD se Kabupaten Trenggalek.
Acara pembukaan JPD Provinsi Jatim 2017 ini dimulai sekitar pukul 8 pagi dan dihadiri lagsung Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Dalam sambutan sebelum membuka JPD 2017, Gus Ipul banyak berpesan dan memberi motivasi kepada generasi muda yang menjadi duta daerah kabupaten/kota di Jatim yang menjadi peserta jambore. Salah satu pesan Gus Ipul adalah bahwa “pemuda jangan menjadi tamu di rumah sendiri”.
Jambore Pemuda Daerah (JPD) Jatim ini sendiri diikuti 228 peserta yang diseleksi mewakili Jatim. Mereka merupakan pemuda-pemudi terbaik masing-masing enam wakil kabupaten/kota se Jatim. Selanjutnya, pada ajang JPD ini akan dijaring 12-14 pemuda terbaik untuk diambil peringkat 6 terbaik yang nantinya mengikuti jambore tingkat nasional.
Usai pembukaan, langsung digelar berbagai kegiatan seleksi. Sejumlah aspek yang harus ditunjukkan para peserta JPD diantaranya mencakup wawasan politik, hukum, sosial budaya, lingkungan serta keamanan dan bahaya feskruktif. Peserta juga harus memiliki keterampilan kesenian dan budaya lokal serta mampu mempromosikan produk karya kreativitas pemuda.
Yohanes Andre Setiawan, pendamping kontingen pemuda pelopor berharap, wakil pemuda dari Kabupaten Malang meraih sukses dan bisa membanggakan daerah di ajang JPD 2017. Terlebih, tiap tahun selalu ada satu pemuda yang mampu lolos seleksi hingga tingkat nasional.
Sementara itu, Candra Putri Kusumaningrum, Duta Pemuda Kabupaten Malang 2016 mengungkapkan, gelora semangat selama JPD Jatim 2017 ini juga menjadi tempat bermakna.
“Peserta bisa saling bertukar pendapat dan bercerita tentang budaya dan ciri khas daerah masing-masing,” kata duta yang sehari-hari mengajar di SMPN 5 Kepanjen ini. [min]