Ikuti UN, Natalia pun Belajar Bareng Bersama Anak

natalia

MALANG – Pendidikan dengan kualifikasi ijasahnya sepertinya sangat penting bagi Natalia (37) dan TB (50). Meski keduanya sudah sangat berumur dan disibukkan bekerja, tak menyurutkan motivasi belajar dan mengikuti ujian.

Ya, Natalia dan TB adalah warga belajar pendidikan kesetaraan SMA (Paket 8) yang kini harus mengikuti ujian nasional UNPK. Bersama 49 peserta lain dari Kejar Paket C di PKBM Tunas Mandiri Kepanjen, mereka harus mengikuti UNPK yang digelar selama 4-7 April 2016.

Saat ditemui usai ujian, Selasa (5/4/2016) petang, Natalia mengatakan motivasinya mengikuti UNPK adalah untuk mendapatkan ijasah SMA. Apalagi, ijsahnya sempat hilang.

“Saya lulus SMA tahun 1995. Ijasah saya hilang dan sulit diurus di daerah asal,” aku perempuan asal luar Jawa ini.

Natalia juga mengaku cukup mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal ujian. Soal bidang studi Matematika disebutnya paling sulit. Namun begitu, saking termotivasinya ia sampai harus belajar di malam harinya sembari mengurus anaknya bungsunya yang masih bayi.

“Anak saya juga sedang ujian, karena kelas XII SMA. Jadi, ya belajar bareng saat malam hari,” imbuh perempuan yang berdomisili di Kota Malang ini.

Sementara itu, Lutfi pengawas UNPK dari PKBM Tunas Mandiri mengungkapkan, rata-rata peserta UNPK di tempatnya berusia 30an tahun. Peserta paling tua berusia 50 tahun lebih atas nama TB, karyawan pabrik swasta yang ada di wilayah Gampingan, kecamatan Pagak.

Usia yang tak lagi muda ini, kata Lutfi, membuat sebagian peserta ujian mengalami kesulitan terutama dalam melakukan isian arsiran lembar jawaban komputer (LJK).

“Sebagian peserta juga keluhkan masalah penglihatan. Pengawas harus membantu arsirkan agar tidak banyak coretan dan mempengaruhi jawaban di LJK,” ungkap Luthfi.

Akibatnya, lanjutnya, pengerjaan jawaban soal menjadi lama sekali. Sebagian peserta bahkan mengaku baru alami dan pertama kali tahu LJK seperti apa.

Dalam ujian yang dilangsungkan di SDN Penarukan Kepanjen Jl Panji ini, dari jumlah peserta 49 orang, yang terdiri dari 15 orang peserta perempuan dan 34 orang laki-laki, tercatat 8 orang peserta tidak hadir sejak hari pertama. Tiga diantaranya resmi menyatakan mengundurkan diri.

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *