Inspirasicendekia.com, MALANG – Nasib 879 honorer eks kategori 2 Kabupaten Malang ditentukan dua hari ini, Sabtu-Minggu (23-24/2/2019). Mereka harus menjalani tes CAT untuk bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Malang Shanti Rismandini mengungkapkan, sejumlah 879 orang pendaftar ini yang telah memenuhi persyaratan administratif pengadaan PPPK sampai tanggal 17 Februari 2019 lalu.
“Sebenarnya ada 887 pendaftar. Tetapi ada yang tidak memenuhi syarat dan tertolak sistem pendaftaran online,” jelas Shanti usai audiensi bersama PGRI dan Forum Honorer K2 di gedung dewan kemarin, Jumat (22/2/2019) sore.
Dari sejumlah peserta tes rekrutmen PPPK ini, rinciannya paling banyak tenaga guru sejumlah 773 orang yang bisa mengikuti. Sisanya, sejumlah 91 tenaga kesehatan dan 15 penyuluh pertanian.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) mengeluarkan surat dengan perihal Pengadaan PPPK Tahap I 2019. Merujuk surat ini, ditetapkan jumlah kuota Honorer eks Kategori II yang dapat mendaftar ditetapkan 1.130 orang, terdiri dari: sejumlah 985 guru, 44 orang Tenaga Kesehatan, dan 101 orang dari Penyuluh Pertanian.
Dengan demikian, kuota pendaftar yang ditetapkan ini tidak terserap alias tidak bisa dipenuhi di Kabupaten Malang. Yakni, sejumlah sekitar 250 kuota peserta.
“BKPSDM hanya bisa memverifikasi, tidak ada akses memasukkan pendaftar. Yang tidak diterima, berarti tidak memenuhi syarat dan ditolak oleh sistem. Kami juga sudah melakukan rekonsiliasi data dengan pihak Dinas Pendidikan, Kesehatan dan Dinas Pertanian,” beber Shanti.
Lalu, berapa kuota PPPK yang nanti bakal diangkat? Menurut Shanti, hingga kini pihaknya masih menunggu kebijakan baru dari pemerintah. Termasuk, passing grade penentu kelulusan tes rekrutmen inu.
“Kami belum terima arahan, apakah nanti dengan passing grade hasil tes atau diluluskan semua. Semua akan bergantung pada hasil ujian, ” tegasnya.
Meski demikian, lanjutnya, terkhusus honorer pendidik, pihaknya sudah melakukan sinkronisasi dengan data yang dimiliki Dinas Pendidikan.
“Dari rekon data dengan Dinas Pendidikan, kami dapatkan data honorer K2 sejumlah 760 guru. Kalau peserta tes melebihi, kan tidak masalah. Pendaftar bisa lebih dari itu,” demikian Shinta.
Dikatakan, peserta tes PPPK dibagi di dua tempat ujian, yakni di SMKN 1 Singosari dan SMAN 1 Singosari.
“Legalisasi kartu peserta tes dilakukan sebelum tes. Setiap peserta akan diperiksa dengan metal detector. Kami imbau tidak menggunakan perhiasan berlebihan, karena bisa mengganggu kinerja sistem,” pungkasnya. [min]