inspirasicendekia.com, MALANG – Kesan dan pesan bermakna dialami ribuan pelajar SMKN 1 Turen, Kabupaten Malang, Selasa (12/11/2019). Drama kolosal ‘kepahlawanan’ yang digelar di lapangan indoor SMKN setempat, menjadi motivasi tersendiri untuk berprestasi mengisi masa kemerdekaan.
Ya, ekspresi patriotik dan heroisme begitu terluapkan dalam drama kolosal yang diperankan setidaknya 200 pelajar SMKN 1 ini. Selama sekitar 30 menit, situasi dan diorama masa kemerdekaan yang coba diusik kembali penjajah dan sekutunya, dihadirkan dengan berbagai luapan dan pernik perjuangan.
Drama kolosal ‘Hari Pahlawan’ ini terdiri beberapa adegan. Diawali kehidupan warga Indonesia pasca Proklamasi Kemerdekaan, hadirnya pasukan sekutu, perundingan bersama tokoh pemuda dan pejuang, hingga perlawanan mengusir penjajah Belanda.
“Acara seperti ini sangat membangun dan bermakna bagi kami generasi muda. Ini bisa menjadi semacam penggugah jiwa-jiwa dan semangat pemuda, agar tetap memiliki patriotisme dan nasionalisme,” kata Novella Hendik Pratama, siswa kelas XII SMKN 1 Turen, di sela acara, Selasa (12/11) siang.
Menurut Novella Hendik, banyak yang bisa diekpresikan dalam acara (drama kolosal) ini. Karena, lanjutnya, generasi muda bisa lebih mengenal kekayaan lagu-lagu nusantara dan tidak bosan dengan sejarah. Terlebih, ia menyadari remaja sedang dalam masa penuh gelora, sehingga perlu banyak diarahkan motivasinya.
“Ya, perjuangan era kini tidak lagi berperang. Bela negara harus dimaknai bagaimana generasi muda bisa mengisi kemerdekaan ini dengan banyak berprestasi. Sebagai pelajar, Saya dan teman-teman harus siap menghadapi tantangan masa depan,” demikian siswa ini memaknai Hari Pahlawan.
Waka Kesiswaan SMKN 1 Turen, Ghoniyatul Maziyah MPd mengungkapkan, aksi drama kolosal ini menjadi pemuncak rangkaian tiga kegiatan, yakni peringatan Sumpah Pemuda, Bulan Bahasa, dan Hari Pahlawan 10 November. Selain drama, juga ditampilkan final lomba bercerita dan paduan suara lagu-lagu kebangsaan nusantara.
“Tujuannya untuk menumbuhkan semangat patriotik generasi muda, agar memiliki kepedulian (motivasi) bahwa kemerdekaan itu harus didapatkan melalui perjuangan dan pengorbanan,” kata Ghoniyatul Maziyah.
Selain membangkitkan patriotisme, lanjutnya, menampilkan kreasi dan bakat teatrikal anak melalui kegiatan ini bisa menumbuhkan karakter humanis siswa. Dengan penampilan ini, anak-anak menjadi mengenal seni teater, puisi, dan lainnya.
“Seni itu bagus membentuk karakter lebih humanis. Anak-anak pun memiliki kekompakan yang baik meski beda-beda jurusan. Sehingga, tidak ada yang merasa lebih unggul dari tujuh program keahlian yang ada,” tegasnya. [min]