inspirasicendekia.com, MALANG – Perhatian terhadap korban bencana gempa di Kabupaten Malang yang terjadi 10 April 2021 lalu tak hanya dari pemerintah dan korporasi. Empati juga terus berdatangan dari kalangan guru dan pelajar hingga kini.
Empati terhadap korban gempa ini berwujud bantuan dan santunan yang dikumpulkan dengan berbagai cara. Terlebih, bersamaan dengan bulan ramadan kini, yang juga diyakini sangat baik untuk berbagi.
Bantuan korban gempa ini bermacam-macam, ada bahan makanan, material bahan bangunan, atau berupa uang santunan. Cara memberikannya ada yang langsung menemui korban, atau dilewatkan pihak-pihak yang berkecimpung langsung dalam penanganan korban bencana.
Belum lama ini misalnya, SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi sengaja melakukan aksi SMK Mutu Peduli. Para guru dan siswa SMK ini menggalang dana bantuan kepada warga terdampak gempa.
Bantuan yang diberikan berupa 68 sak semen dan kayu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki rumah yang rusak, dalam kegiatan bakti sosial yang dilakukan dua kali. Yakni, pada tanggal 10 dan 19 April 2021 lalu.
Bantuan bahan bangunan ini diserahkan ke beberapa warga di daerah terdampak gempa. Yakni, di wilayah kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Pamotan-Dampit, Bantur, bahkan sampai wilayah Kabupaten Lumajang.
Kegiatan serupa juga dilakukan sejumlah guru dan pelajar yang tergabung dalam OSIS SMAN 1 Dampit, Jumat (30/4/2021). Puluhan paket bahan pokok sengaja diserahkan langsung kepada warga terdampak gempa di wilayah Dampit.
Guru pembina OSIS SMAN 1 Dampit, Ahmad Heri Hermansyah mengungkapkan, telah mempersiapkan setidaknya 75 paket bahan makanan pokok kebutuhan sehari-hari. Sebagian besar paket bahan makanan ini diperuntukkan membantu meringankan warga terdampak gempa di wilayah Desa Jogomulyan Dampit dianggp cukup terdampak.
Penggalangan donasi korban gempa juga dikumpulkan dari pelajar, guru dan walisiswa SMPN 4 Kepanjen. Sementara ini, terkumpul lebih dari Rp 5 juta yang siap diterimakan kepada para warga terdampak korban.
Aksi penggalangan dana bantuan gempa juga sempat dilakukan sejumlah anggota pramuka penegak dari kwartir cabang pramuka Dampit. Ini dilakukan selama sehari dengan mengumpulkan langsung di kawasan pasar Dampit, dilanjutkan di persimpangan jalan protokol Dampit dari pengguna jalan yang lewat.
Dari aksi turun jalan penggalangan dana ini, uang terkumpul setidaknya lebih dari sejumlah Rp 2 juta. Aksi solidaritas ini sengaja dilakukan spontan sebagai bentuk darma anggota pramuka untuk kepedulian sesama.
“Dana yang dikumpulkan bisa disalurkan melalui relawan tanggap bencana, posko kecamatan, atau kami serahkan langsung,” kata Arif Setyawan, salah satu anggota pramuka yang ikut aksi penggalangan donasi.
Jauh hari sebelumnya, pihak PGRI Kabupaten Malang juga melakukan aksi solidaritas memberi santunan hingga puluhan juta rupiah. Santunan ini diberikan kepada korban gempa yang kebetulan adalah guru anggota PGRI di kecamatan.
Hingga Sabtu (1/5/2021) lalu, aksi solidaritas PGRI Kabupaten Malang terus berlanjut, dan bisa membantu korban dengan total Rp 130,4 juta. Santunan ini diterima setidaknya 54 orang yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa.
Kejadian gempa terjadi tepatnya pada tanggal 10 April 2021 di perairan selatan Kabupaten Malang berkekuatan magnitudo 6,1. Gempa yang sempat terjadi dua kali ini merusak pemukiman sejumlah warga Dampit, Tirtoyudo, Ampelgading, dan sejumlah wilayah lainnya.
Akibatnya, banyak bangunan dan rumah warga menjadi rusak, dan sebagian warga terpaksa mengungsi karena rumah tempat tinggalnya tidak dapat dihuni kembali dan bisa membahayakan keselamatan jiwa. [rul]