Drama Teatrikal dan Deklarasi Kedisiplinan Diikuti Siswa Baru SMAPa

MALANG – Sorak riang pecah bersamaan dengan dilemparnya kalung tanda peserta MPLS ke udara, di lapangan olahraga SMAN 1 Pagak (SMAPa), Kamis (21/7/2022) siang.

Pelemparan ID peserta ini menandai selesainya seluruh rangkaian kegiatan Masa pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 1 ini, yang dimulai sejak Senin, 18 Juli 2022, lalu.

Selama sehari, parade ekskul ditampilkan bergantian untuk dikenalkan pada siswa baru. Lapangan olahraga SMAPa ini pun jadi panggung terbuka penampilan teatrikal dan unjuk bakat pelajar setempat.

Berbagai peragaan yang ditampilkan pun antusias disimak dengan antusias ratusan siswa baru SMAN 1 ini. Tertarik dengan aksi pemeran, seperti tak terasa bosan dan betah berlama-lama duduk berkelompok di tengah lapangan.

Diantara penampilan menarik tersebut adalah drama yang diperankan anggota Dewan Ambalan Pramuka Penegak, juga teater yang disajikan anggota Teater Kelas, yang jadi salah satu ekskul favorit di SMAN setempat.

Saat apel penutupan, diberikan amanat tentang kedisiplinan dan tata tertib yang harus dipegang teguh dan dimiliki siswa. Amanat ini diberikan langsung waka Kesiswaan SMAN 1 Pagak, Wawan Harjito, selalu pembina upacara.

Usai apel penutupan MPLS ini, juga dilakukan penandatanganan deklarasi kedisiplinan siswa SMAPa. Setiap siswa baru bergantian membubuhkan tanda tangan pada spanduk putih yang sudah disiapkan.

“Spanduk deklarasi kedisiplinan ini sebagai bentuk komitmen semua siswa SMAN 1 Pagak untuk menegakkan kedisiplinan. Banner deklarasi akan tetap dipasang di lapangan sekolah. Kalau nanti ada yang dilanggar, anak-anak sudah tahu (bertanggung jawab), apa saja sudah tertera di deklarasi ini,” jelas Wawan.

Selain diperkuat karakter kedisiplinan, lanjutnya, siswa baru juga ditanamkan nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi sesuai profil Pelajar Pancasila.

Menurut Wawan, kebhinekaan yang dibangun tercermin melalui ajang yel-yel kelompok, sehingga memunculkan juga kerja sama meski mereka berasal dari latar belakang daerah atau agama yang berbeda-beda.

“Penanaman nilai-nilai Pelajar Pancasila juga dengan mengapresiasi keberagaman budaya. Bentuknya, seperti nyanyian paduan suara lagu-lagu daerah atau pagelaran seni budaya berupa tarian tradisional dan karawitan,” pungkasnya. [*]

Penulis: Choirul Ameen

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *