Inspirasicendekia.com, MALANG – Predikat sebagai Sekolah Rujukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi menjadi jujugan studi banding. Setidaknya 360 kepala sekolah Muhammadiyah se Indonesia berkunjung ke SMK Mutu hari ini, Sabtu (2/2/2019).
Rombongan kepala sekolah Muhammadiyah ini sejatinya adalah peserta rakernas sekolah Muhammadiyah pada hari sebelumnya. Kunjungan ini juga dijadualkan bersama ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Prof Dr Baidhowi.
“Rakernas (kepala sekolah Muhammadiyah se Indonesia) itu tidak hanya memberikan materi teoritis, melainkan juga pengalaman empiris. Nah, peserta rakernas ini malakukan kunjungan lapangan di SMK Mutu,” terang kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, M Pahri, Sabtu (2/2) siang.
Dikatakan, materi empiris yang didapatkan dalam kunjungan lapangan ini terkait best practices (pengalaman terbaik) yang diterapkan di SMK Mutu. Seperti, tata kelola keuangan, penguatan sumberdaya manusia, juga prestasi dan inovasi.

“Dengan tata kelola yang baik, diharapkan setiap sekolah menjadi yakin dengan apa yang dicitakan akan bisa diwujudkan. Menjadi sekolah bagus tidak harus berangkat dari gedung sekolah yang megah serta sarpras ruang yang banyak,” ungkapnya.
Berbagai hasil best practices yang ada di SMK Mutu ditunjukkan kepada para kepala sekolah ini. Menurut Pahri, keunggulan terbaik SMK Mutu seperti inovasi dan produk rekayasa yang telah dikembangkan.
“Sudah banyak, mulai dari rekayasa teknologi energi terbarukan berupa prototype mobil hybrid solar cell. Saat ini produk inovatif yang kami buat adalah media pembelajaran digital,” kata pria yang juga ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Nasional ini.
Ditambahkan, sementara produk media pembelajaran otomotif bernama Computerized Anti Break Simulator ini masih prototype dan diproduksi terbatas. Tetapi, lanjut Pahri, akan diproduksi setidaknya 100 unit untuk dijual memenuhi pesanan.
“Mulai dari sekolah, atau lembaga pelatihan yang berminat bisa memasan. Kami bahkan sedang menjajaki vendor di Malaysia untuk memasarkan produk media ini,” katanya.
Salah seorang peserta kunjungan, Ali Mustofa, dari SMK Muhammadiyah Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara, menyatakan sangat terinspirasi dengan apa yang dikembangkan di SMK Mutu.
“Luar biasa dan menginspirasi yang sudah dilakukan SMK Mutu ini. Kami saja dan SMK lain umumnya masih serba manual. Target kami segera bisa meniru, terlebih kami juga memiliki jurusan sama, yakni TKR,” kata Mustofa. [rul]