www.inspirasicendekia.com, MALANG – Dinas Pendidikan Kabupaten Malang telah mengajukan usulan BOSDA senilai Rp 90 miliar. Bantuan anggaran yang bersumber pada APBD ini nantinya untuk mengcover kekurangan kebutuhan operasional SD/MI di Kabupaten Malang.
Hal ini seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Dr M Hidayat usai kegiatan pembinaan UN dan USBN di Pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen, Jumat (1/2/2019).
“Nominal BOSDA yang diusulkan kepada dewan senilai Rp 90 miliar. Namun, berapa kepastian besaran alokasi BOSDA tersebut tergantung dewan yang nantinya diputuskan secara bersama-sama dengan pemerintah,” ujar M Hidayat, Jumat (1/2) siang.
Ia menjelaskan, untuk sementara BOSDA yang diusulkan masih untuk jenjang SD/MI. Sedangkan tingkat SMP/MTs diharapkan dapat direalisasikan tahun 2020 mendatang.
“Usulan BOSDA untuk SMP maupun MTs belum bisa diusulkan dalam waktu dekat ini karena keterbatasan waktu. Namun, komitmen kami untuk SMP maupun MTs juga berhak atas BOSDA tersebut,” tegasnya.
M Hidayat merinci, besaran BOSDA yang akan diberikan sejumlah Rp 300 ribu per tahun untuk satu orang peserta didik. Dengan rincian terdapat 183 ribu siswa SD dan 60 ribu siswa MI.
Akan tetapi, lanjutnya, masih diperlukan ada payung hukum untuk menerapkan aturan pengalokasian BOSDA.
“Nantinya kami akan melakukan studi replikasi kepada daerah lainnya yang sudah mengucurkan dana BOSDA,” imbuhnya.
Ditegaskan, mulai tahun ini baru pertama kali Pemkab Malang mengucurkan BOSDA untuk pendidikan dari dana APBD. Karena itu, kata Hidayat, ia berharap tidak ada BOSDA yang diselewengkan.
Sebelumnya, Suntoro, yang mewakili sekolah swasta berharap tambahan bantuan BOSDA, terutama untuk pengadaan buku kurikulum 2013.
“Selama ini sejumlah 20 persen anggaran dibebankan pada dana BOS yang didapatkan dari pemerintah pusat. Kami juga sangat berharap BOSDA untuk menutupi kekurangan pembiayaan di sekolah,” kata Suntoro, dalam sesi tanya jawab Pembinaan Sukses UN/USBN bersama Plt Bupati Malang HM Sanusi ini. [rul]
