inspirasicendekia.com, MALANG – Kejutan spontan muncul di tengah apel Peringatan Hari Guru Nasional di SMKN 1 Turen Kabupaten Malang, Senin (25/11/2019) pagi. Apel yang biasa berlangsung khidmat ini pun, menghadirkan kesan penuh makna terutama bagi sejumlah sekolah ini.
Para guru SMKN 1 ini menerima ‘kado’ spontanitas dari siswanya saat apel peringatan Hari Guru Nasional di lapangan semi indoor sekolah. Dalam suasana apel, ribuan pelajar juga terus menyanyikan lagu persembahan ‘Hymne Guru.’
Peserta apel yang dipimpin Kepala SMKN 1 Turen, Sali Rochani, dikejutkan dengan aksi spontan puluhan siswa, persis di depan pemimpin upacara. Membentuk formasi barisan tiga tingkat, tiap siswa ini lalu membentangkan kertas yang membentuk tulisan ‘Selamat Hari Guru Nasional.’
Rangkaian bunga juga diberikan kepada para guru SMKN 1 ini yang diwakili kepala sekolah. Tak hanya itu, tiga guru mendapatkan hadiah istimewa dari siswa-siswi berdasarkan penilaian Guru Tervaforit ala mereka.
“Hadiah Guru Terfavorit ini dari hasil polling dari 1.794 siswa dan diberikan pada dua guru. Kemudian, ada penghargaan khusus kepada pak Didik Hariyanto, atas pengabdiannya pada upaya perubahan spiritual pada siswa,” demikian waka Humas SMKN 1 Turen, Lilik Yulaika, Senin (25/11).
Usai menerima penghargaan, Didik Hariyanto, guru Olahraga SMKN 1 Turen menyatakan terima kasih dan rasa syukurnya. Ia pun mengajak semua guru lebih semangat melakukan tugas mencerdaskan anak bangsa.
“Terima kasih juga pada pihak yang terus memotivasi semua warga sekolah. Ya, sebagai guru mari semua sama-sama bisa mengantarkan anak didik meraih masa depan terbaiknya,” kata Didik.
Dua guru tervaforit pilihan pelajar SMKN 1 Turen ini adalah Dherrys Tri Octaviani MPd, guru Bahasa Inggris (juara 1) dan Muhammad Ridwan MPd (juara 2).
“Tidak membayangkan sebelumnya dapat penghargaan anak-anak ini. Ini sangat bermakna. Terlebih, saya masih guru muda. Semoga bisa bermanfaat dan lebih memotivasi saya lebih baik nantinya,” kesan Dherrys Tri.
Ia juga berharap, kedepan pendidikan di Indonesia bisa lebih bermutu, anak-anak lebih tertib dan para guru juga lebih bersemangat mendidik anak bangsa.
Harapan serupa juga disampaikan M Ridwan, guru yang juga mendapatkan kejutan penghargaan siswa. Sebagai guru, ia pun mengajak sejawat untuk bisa mendidik anak dengan hati. Terlebih, pemanfaatan digital era Revolusi Industri 4.0 kini bisa dilakukan kapan saja, dan dimana pun.
“Ya, bagaimana pun masalah etika, akhlak dan adab harus menjadi fokus bersama, agar dalam interaksi pembelajaran guru dan anak bisa sesuai yang diharapkan,” harap Ridwan. [rul]