Warga di wilayah Malang Raya merasakan cuaca yang tidak normal beberapa hari terakhir. Tepatnya tiga hari terakhir, cuaca panas gerah terasakan sepanjang pagi hingga siang, namun berubah mendung dan turun hujan pada sore atau malam harinya.
Musripan, kepala BMKG Karangkates mengungkapkan, masa peralihan musim dari penghujan ke musim kemarau memang sering terjadi fenomena cuaca yang ekstrim. Cuaca yang terjadi biasanya mulai sering hujan, petir, angin kencang dan suhu udara panas. Panas ini dipengaruhi oleh pertumbahan dan sinar matahari yang terik pada siang hari, sehingga setelah pemanasan uap air menjadi sangat gerah.
Sementara itu, berdasarkan pantauan BMKG Karangploso, kondisi cuaca ini akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Sehingga, perlu diwaspadai terhadap potensi longsor pada beberapa wilayah pegunungan dan angin kencang yang bisa merusak.
Hartanto, kepala Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso menambahkan, kondisi seperti ini memang lazim terjadi pada saat fase peralihan musim. Saat ini, katanya, sedang peralihan memasuki musim kemarau yang akan terjadi pada bulan Mei mendatang. Cuaca yang terjadi berfluktuasi dengan didominasi panas – gerah hampir sepanjang hari dan hujan sedang atau pun lebat disertai dengan petir dan angin kencang (lokal) pada siang hingga sore/malam hari.
Ditambahkan, fenomena puting beliung pada masa pelarihan musim ini tetap berpotensi terjadi. Cirinya bisa dikenali apabila ada awan Cumulu Nimbus (CB), yang secara visual berupa awan yang tinggi menjulang berwarna abu kehitaman.
“Jika muncul awan tersebut, maka daerah yang di bawahnya merupakan potensi terkena terjangan angin kencang atau puting beliung,” jelas Hartanto.
Pewarta: Choirul Amin