Inspirasicendekia.com, MALANG – Program pendidikan gratis dan berkualitas (tistas) SMA/SMK yang dirintis pemprov Jawa Timur masih teka-teki. Selain kepastian waktu pelaksanaan, seperti apa bentuk realisasinya juga masih jadi pertanyaan.
“Informasinya memang sudah ditetapkan Gubernur yang akan datang. Tapi, seperti apa implementasinya, besaran dan skema pembiayaannya, belum ada juknis yang kami dapatkan,” kata Ketua MKKS SMK Negeri Kabupaten Malang, Didik Indratno MM, Kamis (10/1).
Seperti diketahui, selama ini SMAN/SMKN se Jatim diberlakukan SE Gubernur Jawa Timur yang mengatur besaran SPP yang harus dibayarkan wali murid. Besarannya ditetapkan Rp 75 ribu perbulan untuk SMA, dan bervariasi hingga Rp 110 ribu/bulan untuk SMA.
Dengan ketentuan program TisTas ini, kata Didik, pihaknya masih belum tahu apakah nantinya biaya bantuan SPP siswa seluruhnya ditanggung pemprov Jatim.
Didik Indratno menegaskan, jika bantuan TisTas merupakan pengganti SPP, maka itu hanya untuk kebutuhan biaya operasinal. Sementara, lanjutnya, kegiatan kesiswaan sangat banyak, termasuk tambahan bimbel tryout dan kegiatan pengembangan diri.
“Dengan program pendidikan TisTas ini, kami tidak mau terkunci, dan tidak bisa lagi menghimpun dana partisipasi masyarakat. Tanpa kegiatan kesiswaan, program pemerintah akan mati, terutama penguatan pendidikan karakter anak,” ungkap pria yang juga kepala SMKN 1 Kepanjen ini.
Sejauh ini, pihak sekolah masih menunggu juknis ataupun pedoman terkait pendidikan TisTas pemprov Jatim ini. Menurutnya, diperkirakan baru diberlakukan pada Juli 2019 atau tahun ajaran mendatang. [rul]
