TERIK matahari jelang siang seakan menjadi bara penyemangat ratusan pelajar dan guru SMAN 1 Kepanjen (Smaneka), Senin (12/8/2019). Peluh bercampur penat yang dirasakan, tersapu begitu sajaa dengan keseruan permainan bersama yang dilangsungkan di lapangan outdoor sekolah ini.
“Ayo….. Ayooo. Terusss!” begitu teriakan disertai gemuruh tepukan tangan dari pinggir lapangan, menyemangati sejumlah guru yang tengah berlomba ‘nyunggi’ tempeh.
Tak berhenti di situ, keseruan dan kekompokan diantara siswa Smaneka begitu tampak dalam aksi ‘Benteng Whimeba’. Dalam adu permainan tradisional ini, peserta dibagi sejumlah tim dan berlomba paling cepat menyelesaikan permainan.

“Benteng Whimeba ini terdiri dari sejumlah permainan tradional seperti balap karung, balon kebersamaan, menangkap dan memasukkan belut dalam boto kecil. Itu saja, sih. Jadi, satu tim peserta langsung beraksi ikut semua permainan,” kata Haidar Ismail, ketua Majelis Perwakilan Kelas OSIS SMAN 1 Kepanjen, Senin (12/8) siang.
Dikatakan Haidar, kegiatan ini menjadi rangkaian perayaan hari ulang tahun Smaneka ke-42. Selain karnaval dan permainan tradisional, lanjutnya, juga digelar lomba tumpeng dengan kemasan kreasi milenial, juga lomba akustik dan menyanyi campursari.

Menurutnya, lomba dan permainan tradisional ini menggambarkan tema HUT yang diangkat, yakni ‘Literasi Generasi Milenial, Bangkitkan Legenda Nusantara.’
“Mulai dari kostum dan permainan tradisional semua menggambarkan. Terutama saat karnaval, kostum tiap kelas bertema legenda rakyat, seperti Malin Kundang, Joko Tarub, Keong Mas, Roro Jonggrang, dan lainnya,” bebernya.
Dari semangat literasi yang diusung ini, pengetahuan tentang budaya dan legenda lalu diwujudkan dalam berbagai atraksi kranaval dan lomba ini.
“Semangatnya memang untuk melestarikan warisan budaya dengan meningkatkan literasi baca tulis. Harapannya, (prestasi) siswa Smaneka semakin baik dan lebih menghargai waktu,” pungkas siswa yang juga ketua panitia ini. [min]