Inspirasicendekia.com, MALANG – Membentuk atlet berbakat hingga mencapai peak performance (puncak prestasi) harus terukur. Sport science sangat penting dipahami pengurus cabor dan pelatih untuk menjadikan seorang atlet bisa berprestasi.
“Sport science harus diterapkan KONI dalam membina atlet. Salah satunya, rekam jejak dan catatan kinerja seorang atlet harus dimiliki sebagai bahan program kepelatihan,” kata Dr Muarifin, di sela rapat kerja KONI Kabupaten Malang saat sesi persiapan Porprov 2019, Sabtu (27/1) malam.
Dengan sport science, kata Muarifin, pelatihan atlet akan lebih proyektif dan terukur sesuai target puslat yang sudah ditentukan. Sport science sendiri mencakup 8 (delapan) disiplin, yang penerapannya berjenjang dan berkeseinambungan.
“Tidak ada batasan berapa lama waktu minimal program puslat dengan sport science ini bisa mencapai prestasi. Karena, tiap cabor memiliki kekhasan masing-masing. Tetapi, peak performance seorang atlet bisa dirancang hingga jangka panjang, ” imbuh pria yang juga Wakil Rektor III UM ini.
Ditambahkan, pada prinsipnya pembinaan olahraga mencakup tiga hal. Dimulai pemasalan, pembibitan atlet berbakat, sampai berprestasi.
“Nah, dengan sport science bisa menjadikan bakat-bakat menjadi prestasi. Tentunya harus diterapkan bergantung kebutuhan,” jelas Muarifin.
Menurutnya, untuk mencapai prestasi berpikirnya harus komprehensif. Data atlet, potensi, dan rekam jejak termasuk catatan rekor sangat penting. Dengan demikian, KONI bisa mengatur pembinaan atlet hingga jangka panjang.
“KONI dan cabor harus sama-sama memikirkan target pembinaan atlet hingga prestasi tertinggi. Dan ini bisa tahunan,” demikian pria yang juga ketua bidang IPTEK dan Litbang KONI Kabupaten Malang ini. [amn]