inspirasicendekia.com, MALANG – Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 sangat kompetitif. Skor ujian tulis berbasis komputer (UTBK) menjadi penentu sebelum calon mahasiswa baru memilih program studi yang diminati.
Secara nasional per tanggal 13 Juni 2019 pukul 07.00 WIB, tercatat sejumlah 781 ribu lebih pendaftar hadir mengikuti ujian tulis (UTBK) seleksi gelombang 1 dan 2. Mereka bersaiang berebut kursi mahasiswa baru di semua PTN se Indonesia.
Berdasarkan sumber laman manajemen.ltmpt.ac.id/sbmptn, jumlah peserta UTBK totalnya 906.110 pendaftar, namun yang hadir mengikuti tes sejumlah 781.115 orang. Sedangkan, jumlah peserta SBMPTN sendiri yang sudah melakukan pendaftaran online adalah 209.402 pendaftar.
Kepada wartawan, Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Prof Dr Rofi’uddin MPd, menegaskan bahwa skor yang didapatkan dari UTBK sangat menentukan peluang diterima kuliah melalui SBMPTN.
“Tipsnya ya, memilih prodi yang sesuai dengan skor UTBK yang didapat. Jika skornya tak terlalu tinggi, maka jangan memilih prodi yang kira-kira perlu skor tinggi, semisal Kedokteran,” jelas Prof Rofi’uddin.
Rektor memastikan perguruan tinggi tidak pernah mengeluarkan data perolehan nilai UTBK. Ini karena menurutnya dalam penggunaan skor ini, kampus tak dilibatkan masif sebagaimana pelaksanaan SBMPTN tahun lalu. Terlebih, semua pendaftaran juga dilaksanakan secara online oleh peserta yang ingin ikut SBMPTN.
Lalu, berapa skor yang aman untuk bisa menembus prodi yang diinginkan? Terkait hal ini, Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Budi Eko Soetjipto MPd, belum bisa memastikan secara tepat. Menurutnya, ini karena baru pertama kali pakai skor UTBK, sehingga PTN juga belum punya data per prodi bisa ditembus dengan skor berapa.
Ditegaskan, berdasarkan data di LTMPT, skor tertinggi atau maksimal mencapai 800-900. Itu hanya menjangkau ke lima persen peserta UTBK. Sedang yang memiliki skor 700-800, sebarannya hanya diperoleh 10-15 persen peserta.
SBMPTN tahun ini, tingkat keketatan persaingannya berbeda-beda pada prodi antar-PTN. Sehingga peserta harus pandai-pandai memilih prodi dan PTN sesuai dengan skornya.
Dalam SBMPTN 2019, pendaftar memang diharuskan menjadi peserta UTBK, dan hasilnya menjadi penentu kelulusan, yang dikeluarkan LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi). Pendaftatan SBMPTN 2019 sendiri dimulai Senin (10/6/2019) sampai 24 Juni 2019 mendatang.
Dari pendaftar SBMPTN yang masuk, rinciannya kelompok pilihan Prodi Sosial humaniora paling diminati, yakni 110.181 pendaftar. Disusul prodi Saintek: 96.491 pendaftar, dan Saintek/Soshum (campuran) sejumlah 2.730 pendaftar.
Di kampus UM misalnya, untuk jalur SBMPTN mengambil porsi 50 persen dari pagu mahasiswa baru UM 2019. Porsi 20 persen telah diambil lewat jalur SNMPTN dan 30 persen nanti akan didapat lewat jalur mandiri.
Sedangkan, tahun ini pagu maba Universitas Brawijaya totalnya 13.215. Kuota maba ini diambil dari jalur SBMPTN 40 persen, sisanya sudah didapatkan dari SNMPTN (30 persen) dan jalur mandiri (30 persen). [hms/amn]